Rano Karno Sampai Gebrak Meja

Rano Karno Sampai Gebrak Meja
Rano Karno pada pertemuan para aktivis dan relawan anti-dinasti korup di Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (1/10). Foto: ist for JPNN

Terkait dengan maraknya korupsi, Rano Karno secara khusus meminta KPK masuk ke Banten untuk mengawasi para pemangku kebijakan dan unit-unit layanan publik. Walhasil, saat ini KPK membuka kantor di Serang.

Komitmen Rano Karno melawan korupsi dan politik dinasti di wilayahnya juga dibuktikan dalam proses pencarian calon wakil gubernur yang akan mendampinginya pada Pilkada 2017. 

Secara sadar ia menyingkirkan semua calon potensial yang berasal dari kerabat dinasti ataupun mereka yang memiliki kedekatan dengannya. Rano kemudian memilih Haji Embay Mulya Syarif. Haji Embay adalah salah satu pendiri Provinsi Banten.

Rano Karno bercerita, suatu malam ada kelompok yang ingin mengajukan cawagub dari keluarga dinasti.

"Permintaan ini ditolak secara tegas oleh Rano. "Kalau harus gabung dengan mereka, lebih baik saya mundur, lebih baik saya tidak jadi gubernur. Lebih baik kembali jadi supir oplet," kenangnya.

Rano Karno mengaku sangat sadar tentang risiko yang ia hadapi. Tapi dia tak surut. "Saya wakafkan nyawa saya untuk Banten. (rl/sam/jpnn)

 


 CIPUTAT – Rano Karno mengaku menghadapi banyak rintangan, bahkan ancaman, selama satu tahun menjadi gubernur Banten.  Tantangan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News