Rapat Pleno PBNU 2019 Tetapkan 6 Rekomendasi dan Program Prioritas

Rapat Pleno PBNU 2019 Tetapkan 6 Rekomendasi dan Program Prioritas
Kiai Said Aqil Siroj. Foto: Elfany Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com, PURWAKARTA - Rapat Pleno Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU pada 20-21 September 2019 telah berhasil menetapkan beberapa rekomendasi dan program prioritas.

“Rapat pleno PBNU berhasil menetapkan rekomendasi dan program prioritas di antaranya penanganan Masjid terutama Masjid BUMN, menghidupkan Lembaga Dakwah dan sosialisasi Islam Kebangsaan dan Islam Wasathiyah via Media Sosial,” kata Ketua PBNU KH. Said Aqil Siroj pada acara Penutupan Rapat PBNU di Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (21/9).

Lebih lanjut, Kiai Said mengatakan program lainnya adalah pengkaderan yakni membangkitkan Hamasah Nahdliyah dan Kader Mumpuni, penguatan Pendidikan Tinggi dan Pendidikan Vokasi, mengadvokasi RUU Pesantren, RUU PKS dan RUU KUHP serta RUU Pertanahan serta pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Penyiapan Kelembagaan.

Menurut Kiai Said, dalam rapat pleno ini membahas agenda utama yakni mendengarkan laporan 13 badan otonom (Banom) dan 18 lembaga-lembaga di bawah naungan PBNU. Selain itu, Rapat Pleno juga membahas beberapa masalah keorganisasian yang menyangkut usulan dan masukan beberapa poin perbaikan atas peraturan yang berlaku di Nahdlatul Ulama.

Di samping itu, Rapat Pleno PBNU membahas beberapa isu aktual yang menjadi perhatian khusus. Isu aktual tersebut antara lain adalah tentang urgensi perubahan, modifikasi, dan bahkan migrasi pola dakwah guna merespons tantangan zaman. Terhadap isu tersebut, Rapat Pleno merekomendasikan kepada seluruh perangkat organisasi NU untuk menjadikan bidang dakwah di media sosial sebagai kesadaran gerakan organisasi. Gerakan dakwah di media sosial tidak boleh hanya berhenti hanya sebatas dilakukan secara sporadis dan bersifat non-organisatoris. Selain itu, Nahdlatul Ulama harus memprioritaskan program untuk mencetak dai muda pesantren dan Kader NU yang bisa dijadikan rujukan bagi media mainstream dan media sosial.

“Memberikan basis pemahaman dan kompetensi media digital bagi dai-dai muda untuk keperluan dakwah. Dai-dai NU harus dibekali dengan wawasan literasi media sosial sehingga mampu beradaptasi dengan tantangan zaman,” kata Kiai Said.

Untuk diketahui, Rapat Pleno juga merekomendasikan kepada Lembaga Badan Otonom di kalangan pelajar dan Mahasiswa (IPNU, IPPNU dan PMII) untuk melakukan langkah-langkah konkret dan terukur guna memangkas pertumbuhan gerakan konservatisme yang bersemai di kalangan sekolah dan Perguruan Tinggi.

Sebagai langkah konkret menyongsong Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama, PBNU menetapkan beberapa program prioritas antara lain:

Rapat Pleno Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU pada 20-21 September 2019 telah berhasil menetapkan beberapa rekomendasi dan program prioritas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News