Rasio Utang Luar Negeri Indonesia 37,5 Persen dari PDB, Masih Sehat?

Rasio Utang Luar Negeri Indonesia 37,5 Persen dari PDB, Masih Sehat?
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menilai struktur Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia dikelola dengan prinsip kehati-hatian. Foto: Ricardo/JPNN.com

Dengan perkembangan tersebut, Erwin menuturkan posisi ULN swasta pada triwulan II 2021 tercatat sebesar USD 207,2 miliar atau menurun 0,8 persen dibandingkan dengan posisi triwulan sebelumnya.

Berdasarkan sektornya, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin, sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan, dengan pangsa mencapai 76,3 persen dari total ULN swasta.

"ULN swasta masih didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,7 persen terhadap total ULN swasta," ucap Erwin.

Erwin membeberkan ULN Indonesia pada triwulan II-2021 menurun 0,1 persen menjadi USD 415,1 miliar dari sebelumnya di triwulan I-2021 yang sebesar USD 415,3 miliar.

Secara tahunan pertumbuhan ULN triwulan II-2021 juga melambat dari 7,2 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada triwulan sebelumnya menjadi 1,9 persen (yoy).

"Perkembangan tersebut didorong oleh perlambatan pertumbuhan ULN pemerintah dan kontraksi ULN swasta," ujar Erwin

Erwin memerinci ULN pemerintah pada triwulan II-2021 mencapai USD 205 miliar atau tumbuh 4,3 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang meningkat 12,6 persen.

Dia menyebut hal itu disebabkan penurunan posisi pinjaman luar negeri, seiring dengan pelunasan atas pinjaman jatuh tempo selama triwulan II-2021.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menilai struktur Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia dikelola dengan prinsip kehati-hatian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News