Ratusan Akun Bodong Serang Isu Papua Merdeka di Media Sosial, Siapa yang Memberi Komando?
Menurut Benjamin, temuan akun-akun palsu kali ini masih baru dan dampaknya pun minimal.
"Jaringan ini relatif lebih kecil dibandingkan dengan operasi tahun lalu," katanya. "Kontennya pun termasuk baru."
Lewat penelusuran metrik media sosial jaringan, Benjamin menemukan terbatasnya interaksi manusia.
Kebanyakan akun-akun ini, katanya, berinteraksi dengan sesama akun palsu lainnya mengenai Papua Barat dan kurang melakukan dialog dengan akun medsos seseorang yang nyata.
Padahal, menurut Benjamin, sumber daya yang digunakan untuk membuat konten berupa video, infograifs dan postingan unik lainnya sangat besar serta butuh waktu.
"Yang perlu diingat bahwa, isu Papua Merdeka tidak diliput secara luas jika dibandingkan dengan konflik lainnya di dunia, serta tak populer sebagai isu internasional," katanya.
"Sehingga apa yang dilakukan jaringan ini yaitu menarget perhatian tatanan internasional dengan menggunakan nama, wajah dan bahasa orang Barat," jelas Benjamin.
Baca juga
- Facebook dan Twitter tutup akun propaganda Indoensia soal Papua
- Akun bot pendukung Pemerintah Indonesia 'Putar Balikkan' kenyataan di Papua
- 'Gerakan Kemerdekaan': Sebuah kisah yang Indonesia tak ingin dunia tahu
Ratusan akun media sosial terdeteksi menyerang wacana Papua Merdeka secara daring dengan modus menggunakan foto profil palsu
- Dunia Hari Ini: Pendiri Mustika Ratu Tutup Usia
- Kenapa Ibu Negara Masih Akan Sangat Berpengaruh di Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Gadis 14 Tahun Dinobatkan sebagai Olahragawan Aksi Terbaik
- Pertamina Menjalin Kerja Sama dengan Polri untuk Publikasi dan Edukasi Masyarakat
- Dunia Hari Ini: Mahkamah Konstitusi Tolak Permohonan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar
- Dunia Hari Ini: Timnas Garuda Muda Kalahkan Australia 1-0