Ratusan Anak Australia di Penampungan Negara Alami Penganiayaan

Data baru mengungkapkan, sepanjang tahun lalu, ratusan anak Australia yang diasuh di tempat penampungan negara mengalami penganiayaan. Hal ini memicu keprihatinan yang mendalam dari Komisioner Perlindungan Anak Australia, Megan Mitchell.
Dalam laporan tahunan tentang efisiensi dan efektivitas layanan pemerintah, Komisi Produktivitas mencatat, ada ratusan kasus di mana anak-anak dalam pengasuhan negara menjadi korban penganiayaan atau kekerasan seksual/fisik.
Megan mengatakan, 41.000 anak-anak Australia dalam pengasuhan negara mengalami penderitaan yang cukup banyak.
"Sangat memprihatinkan bahwa anak-anak yang paling rentan dalam masyarakat, harus menjadi korban penganiayaan di saat mereka justru menjadi tanggungan negara dan harusnya terbebas dari situasi kekerasan," sebutnya.
Dengan jumlah anak dalam pengasuhan negara mencapai rekor yang tinggi, Megan mengatakan, jumlah penganiayaan harus dikurangi.
"Kita perlu berinvestasi dalam solusi pengasuhan anak-anak yang permanen dan stabil, sehingga kasus ini tak terjadi lagi - dan mereka akhirnya berada di lingkungan dan keluarga yang kuat. Kita perlu melakukannya dengan dua cara," ungkapnya.
Ia lantas menuturkan, "Satu, untuk benar-benar berinvestasi dalam keluarga yang sedang berjuang untuk mengatasi masalah tersebut sehingga mereka bisa menciptakan lingkungan yang aman untuk mengasuh anak-anak, dan di sisi lain, kita juga perlu melihat bagaimana kemungkinannya untuk bisa menempatkan lebih banyak anak dalam perawatan alternatif permanen seperti adopsi atau perwalian jangka panjang dengan keluarga lain."
Data baru mengungkapkan, sepanjang tahun lalu, ratusan anak Australia yang diasuh di tempat penampungan negara mengalami penganiayaan. Hal ini memicu
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas