Ratusan Mahasiswa Demo Tolak Impor Beras di DPRA

Ratusan Mahasiswa Demo Tolak Impor Beras di DPRA
Beras. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

Kepada Komisi II DPRA, mereka meminta komitmen dalam menjaga dan melindungi Hutan Ekosistem Leuser. "Selain itu cabut izin tambang Beutong Ateuh Nagan Raya, dikarenakan merusak lahan pertanian dan lahan perkebunan serta menghilangkan mata pencaharian petani Beutong," pintanya.

Dalam aksi ini, mahasiswa juga berharap ada penegakan hukum terhadap alih fungsi lahan pertanian dan hutan lindung Leuser yang menjadi lahan tambang di Kecamatan Beutong Ateuh, Kabupaten Nagan Raya.

Diketahui lahan pertanian yang terkena program alih fungsi lahan ini seluas 400 ha lahan sawah dan 1100 ha lahan perkebunan. "Kami tidak setuju dengan terhadap kegiatan alih fungsi lahan pertanian dan menolak tambang dan impor di Aceh," ungkapnya.

Menurutnya, maraknya kegiatan alih fungsi lahan pertanian yang terjadi di Aceh dan menolak tambang yang ada di Beutong Ateuh karena perusahan tersebut tidak bermanfaat bagi masyarakat juga merusak lingkungan yang mengeruk kekayaan alam.

"Perusahaan pun tidak memperkerjakan putra daerah atau penduduk setempat, walaupun dipekerjakan hanyalah sebagai buruh kasar. Serta impor bahan pangan yang dilakukan harus di stop. Kami juga berharap agar pemerintah segera menindak lanjuti dan mengkaji tuntutan mahasiswa pertanian agar menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan,” paparnya.(adi/mai)


Sekitar 300 mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa di Aceh melakukan aksi unjuk rasa di kantor DPRA, Senin (24/9).


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News