Ratusan Mahasiswa Demo Tolak Impor Beras di DPRA

Ratusan Mahasiswa Demo Tolak Impor Beras di DPRA
Beras. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, BANDA ACEH - Sekitar 300 mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), BEM Fakultas Pertanian UNAYA dan BEM Fakultas Teknik Pertanian USM melakukan aksi unjuk rasa di kantor DPRA, Senin (24/9).

Sebelumnya, aksi ini dilakukan di simpang lima Kota Banda Aceh. Setelah di gedung DPRA, aksi ini dilanjutkan ke Gedung Perum Bulog Aceh.

Mahasiswa memprotes terhadap kebijakan pemerintah pusat impor beras dan bahkan terjadi tarik menarik antara kementerian Bulog dan Kementerian Perindag dan efeknya berimbas di Aceh.

Menanggapi polemik ini, mahasiswa turun untuk menyampaikan aspirasi dan meminta pemerintah menyelesaikan persoalan tersebut.

Dari simpang lima Kota Banda Aceh, menuju Gedung DPRA, tak lama berada di halaman kantor wakil rakyat itu, akhirnya mahasiswa ini ditemui Komisi II DPRA dan dipersilahkan masuk serta berdiskusi di ruang Banmus DPRA.

"Aksi yang dilakukan ini didasari oleh wujud keprihatinan mahasiswa pertanian atas realita yang terjadi di sektor pertanian nasional khususnya pertanian di Aceh," ujar Korlap Aditya, di ruang Banmus DPRA.

Dia menyampaikan, di Aceh sudah cukup surplus hasil tani dan tidak membutuhkan impor beras yang baru baru ini diimpor 15 ribu ton beras ke Aceh.

Selain itu mahasiswa mengharapkan terwujudnya reformasi agraria, budayakan petani lokal, pembentukan industri terpadu, dan stop alih fungsi lahan. Dia berharap, kebijakan pemerintah harus pro rakyat dan jangan hanya kemauan pemerintah saja tanpa memperhatikan rakyat Aceh.

Sekitar 300 mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa di Aceh melakukan aksi unjuk rasa di kantor DPRA, Senin (24/9).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News