Demo Mahasiswa di Aceh Utara Bentrok dengan Aparat

Demo Mahasiswa di Aceh Utara Bentrok dengan Aparat
Demo. Foto ilustrasi: dokumen JPNN

jpnn.com, LHOKSEUMAWE - Aksi mahasiswa memperingati Hari Tani Nasional ke-58, di gedung DPRK Aceh Utara, berakhir ricuh dengan aparat kepolisian dan Satpol PP, pada Senin (24/9).

Hal itu dipicu, karena ratusan mahasiswa berusaha masuk ke gedung dewan untuk menjumpai para wakil rakyat pada pukul 12.00 WIB.

Namun, upaya itu gagal dilakukan dan langsung dihadang aparat Kepolisian dan Satpol PP yang berjaga di depan pintu.

Akibatnya, aksi saling dorong pun tidak dapat dihindari lagi antara mahasiswa dengan polisi dan Satpol PP selama beberapa menit. Kemudian, aparat kepolisian berhasil merendam kemarahan mahasiswa dengan berdialog.

Aksi mahasiswa ini hanya diterima Sekwan dan dua anggota dewan Aceh Utara yang masuk kantor. Sementara jumlah anggota dewan Aceh Utara mencapai 45 orang.

Setelah sempat terjadi dialog dengan aparat kepolisian, mahasiswa tetap bersikeras agar yang menerima mereka harus ada pimpinan dewan dan ketua komisi.

Akhirnya, disepakati keinginan mahasiswa itu untuk diterima oleh pimpinan dewan dan ketua komisi. Namun, mahasiswa harus menunggu sampai pukul 14.00 siang sampai pimpinan dewan dan ketua komisi tiba di gedung dewan. Begitu suara azan zuhur berkumandang, aksi mahasiswa dengan sendirian bubar sementara.

Sebelumnya, aksi mahasiswa itu dimulai di Tugu khas Aceh ‘Rencong’ dan melakukan orasi. Peserta aksi juga memboyong kain kafan berbungkus bak orang mati. Dan membawa sejumlah poster dan spanduk berisikan untuk membela kepentingan petani diabaikan oleh pemerintah.

Aksi mahasiswa memperingati Hari Tani Nasional ke-58, di gedung DPRK Acut, berakhir ricuh dengan aparat kepolisian dan Satpol PP, pada Senin (24/9).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News