Ratusan Perawat dan Bidan Gelar Demo, Ini Tuntutannya

Namun, saat hearing berlangsung, tiba-tiba terjadi kericuhan. Salah satu keluarga pasien bernama Rizki semprot massa aksi. “Kalau datang di rumah sakit hanya demo, lebih baik pulang saja. Akibat kalian demo kami tidak bisa mengurus surat rujukan,” semprot Rizki.
Tidak terima dengan perkataa Rizki, pendemo langsung naik pitam dan menarik Rizki. Pendemo pun mengamuk. “Kami juga manusia yang butuh makan,” kata salah satu massa aksi.
Beruntung pihak polisi langsung mengamankan Rizki dan meredam massa aksi yang sedang naik pitam. Aksi pun berlanjut hingga pukul Para pendemo pun akhirnya.
Aksi kembali berlanjut hingga pukul 12.00 WIT. Pendemo pun akhirnya membubarkan diri secara tertib saat pihak manajemen rumah sakit menyatakan akan menyampaikan tuntutan pendemo ke Sekretaris Provinsi (Sekprov) Malut.
Dirut dr. Syamsul Bahri, saat dikonfirmasi mengaku akan berkoordinasi dengan Setda Provinsi untuk menyelesaikan masalah ini. ”Memang hak para medis belum dibayar. Sekarang kita masih berkoordinasi dengan sekretariat daerah dan biro keuangan. Nanti, hasilnya seperti apa akan kami sampaikan kepada mereka,” katanya.(JPG/cr-03/jfr/fri/jpnn)
TERNATE - Karyawan RSUD Chasan Boesorie kembali menuntut Pemprov Maluku Utara membayar jasa medis dengan cara menggelar aksi di areal parkiran Rumah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kronologi Mobil Nissan Tabrakan Beruntun di Bandung, Pelajar Tewas setelah Terseret 80 Meter
- Bea Cukai-Tim Gabungan Gagalkan Penyelundupan 127 Kg Sabu-Sabu di Aceh
- Perahu Terbalik Diterjang Ombak Besar, Satu Nelayan Pesisir Barat Hilang
- Bus ALS Kecelakaan, 12 Penumpang Meninggal Dunia
- Bawa Dokumen Penting, Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho Temui AHY
- Launching Penanaman Jagung Pipil, AKBP Fahrian: Kami Ingin Berhasil Sampai Panen