Rela Dinikahi Ipar, Ijab Kabul di Hadapan Kakak yang Koma
jpnn.com - Inilah yang mungkin disebut budaya ngarang wuluh.
Seorang wanita yang tinggal di kawasan Tandes ini mau menikah dengan kakak iparnya.
Tujuannya satu, untuk mengasuh keponakan-keponakannya yang ditinggal mati ibunya.
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
SOSOK Karin memang sangat keibuan. Dia pernah sakit hati dengan seorang pria dan memutuskan tidak akan menikah.
Tahun 1990 rahimnya juga dioperasi, karena ada bakal kanker yang dimungkinkan akan semakin ganas bila dibiarkan.
Namun, tahun 1993 ia tak bisa menolak untuk menikah dengan kakak iparnya alias suami kakak perempuannya. Hal itu karena permintaan kakaknya yang nyawanya tidak bisa ditolong lantaran terkena kanker payudara.
“Keluarga kami memang punya indikasi keturunan kanker. Saya dulu masih mau tumbuh sudah dioperasi. Alhamdulillah, sekarang tidak apa-apa,” kata Karin ditemui di Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya, Jum’at (2/12).
Inilah yang mungkin disebut budaya ngarang wuluh. Seorang wanita yang tinggal di kawasan Tandes ini mau menikah dengan kakak iparnya. Tujuannya satu,
- 2 Juta Lebih Kendaraan Melintas di Tol Trans Sumatera Selama Angkutan Lebaran 2024
- Penumpang KAI Angkutan Lebaran 2024 di Divre III Palembang Meningkat 18 Persen
- Ini Identitas Mayat yang Ditemukan di Apartemen Tebet Jaksel
- 550 PPPK Terima SK, Ipuk: Kinerja Harus Lebih Meningkat dari Saat Menjadi Honorer
- Cegah Penyebaran Hama dan Penyakit Hewan, Karantina Gagalkan Penyelundupan Kura-Kura Ambon
- Laskar Ngawi & Anis Rupata Nera Foundation Berhalalbihalal dengan 100 Tukang Becak