Ray: Publik Dibohongi Jokowi

Ray: Publik Dibohongi Jokowi
Ray Rangkuti. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Harapan publik agar presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla melakukan gebrakan berbeda dari pemerintahan sebelumnya nampaknya akan terkecewakan.

Pasalnya, belum dilantik menjadi presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober nanti, namun pemenang pemilu presiden 2014 ini sudah tidak memenuhi janjinya, yakni membentuk struktur kabinet ‘gemuk’.
    
“Jokowi berjanji akan menjadikan pemerintahannya ke depan adalah efisien, khususnya untuk membentuk kabinet ramping. Nyatanya, dia telah mengumumkan kabinetnya berjumlah 34 orang. Ini jelas langkah awal yang kurang mengesankan publik,” tegas pengamat politik Ray Rangkuti, dalam rilisnya yang diterima INDOPOS (Grup JPNN), kemarin (17/9).
    
Menurutnya, dengan kabinet ramping, maka pengeluaran keuangan negara dapat lebih irit. Dikarenakan banyak anggaran untuk kabinet yang terpotong dan dialihkan untuk program pemberdayaan kesejahteraan rakyat secara langsung.
    
Selain tidak efektif, publik juga telah dibohongi Jokowi dan  tim transisi yang sebelumnya  menyebarkan  isu bahwapostur stuktur kabinet Jokowi hanya berkisar 28 orang.

Pemberitahuan itu sempat menaikan simpati dan keyakinan masyarakat bahwa Jokowi memang benar-benar akan melakukan efesiensi anggaran operasional pemerintahan.
    
Dan sikap ini, kata Ray, juga dibaca sebagai konsistensi dari kampanye Jokowi bahwa tak ada bagi-bagi kursi untukparpol di kabinet. Semua orang yang masuk ke kabinet semata-mata  karena pertimbangan kualifikasi dan keahlian.

“Tapi pengumuman bahwa struktur kabinet tetap 34 di mana komposisinya 18 profesional dan 16 dari professional partai sedikit mengguncang harapan akan adanya kabinet efesien, efektif dan berorientasi kerja,” tegasnya. (dli)


JAKARTA - Harapan publik agar presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla melakukan gebrakan berbeda dari pemerintahan sebelumnya nampaknya akan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News