Rayakan 70th KAA, Usman Hamid And The Blackstones Bawakan Album Baru Kritik Sosial

Rayakan 70th KAA, Usman Hamid And The Blackstones Bawakan Album Baru Kritik Sosial
Aktivis HAM Usman Hamid bersama The Blackstones membawakan sejumlah lagu kritik sosial dalam rangka memperingati Konferensi Asia Afrika (KAA) Bandung yang ke-70 yang diselenggarakan DPP PDIP, Sabtu (26/4). Foto: Source for jpnn

Usman dkk membawakan lagu karya mereka sendiri. Selain mengutip Soekarno, Usman juga menyuarakan pentingnya perlindungan hutan tersisa di dunia, yaitu hutan di Papua, Amazon, dan Kongo Afrika.

“Hutan-hutan Asia, Amazon, dan Kongo Afrika, jangan dibiarkan sirna," kata Usman.

Bersama band-nya, The Blackstones, Usman dkk membawakan lagu-lagu kritik sosial dan memutar rekaman suara Soekarno membuka Konferensi Asia Afrika pada 1955.

Acara ini bertema “Dari Bandung ke Dunia: Warisan Bung Karno untuk Keadilan Sosial Global”, menghadirkan narasumber sejarawan, diplomat, dan akademisi.

Usman mengingatkan pesan antirasisme di KAA tercermin dari keragaman delegasi yang hadir. Dari kulit berwarna hitam, kuning, sampai cokelat.

"Dari Soekarno Indonesia, Nikhrumah Ghana, Nehru India, Nasser Mesir, sampai Zhou Enlai China. Dari Muslim, Nasrani, Ateis sampai Konfusion. Dari sosialis, liberal, sampai komunis. Semua bersatu,” tutup Usman.

Dalam acara peringatan 70th Konferensi Asia Afrika, narasumber yang hadir adalah sejarawan Ita Nadia (RUAS, alumni ISS Belanda), akademisi Wildan Sena Utama (Alumnus Bristol University – Inggris), I Gusti Agung Wesaka Puja (Direktur Eksekutif ASEAN Institute for Peace and Reconciliation), Ita Fatia Nadia, MA (Aktifis Perempuan). Sementara panel II menghadirkan Andi Widjajanto, Ph.D (Kepala Barak Pusat), Dr. Yeremia Lalisang (Hubungan Internasional UI), dan Dr. Sigit Aris Prasetyo (Kementerian Luar Negeri RI).

Semua lagu Usman And The Blackstones telah tersedia di platform digital seperti Spotify (Usman and Blackstone), YouTube (Usman and Blackstone - Topic), dan Apple Music (Usman and The Blackstones). (tan/jpnn)


Indonesia mustahil maju jika pemimpin negaranya tidak mengingat pesan-pesan hak asasi manusia yang pernah diperjuangkan dalam sejarah, seperti KAA.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News