Rayakan Ultah Bareng Wayang Orang Sriwedari, Moeldoko Ingatkan Filosofi Padi
"Piweling yang adi atau ajaran luhur yang selalu saya ingat dari ayah dan ibu saya adalah tentang hidup yang menghidupi seperti pari yang saya selalu pegang sampai saat ini," imbuh Moeldoko.
Dia mengatakan, padi juga memiliki arti pitutur ayah dan ibu. Artinya, nasihat dari kedua orang tua.
"Tidak ada yang jelek pitutur kedua orang tua kita tentang bagaimana mengarungi dan memaknai hidup," kata pria yang sangat getol menyejahterakan petani itu.
Menurut Moeldoko, filosofi itu juga bisa diterapkan semua pihak yang bergelut di dunia pertanian.
"Jadi marilah bersama kita mengambil hikmah dari pari atau padi dalam hidup yang menghidupi. Dengan varietas M 70 D atau M 400 tentunya akan lebih afdal," imbuhnya.
"Seperti malam ini, kita bisa merayakan 107 tahun hidupnya Wayang Orang Sriwedari sekaligus menghidupinya dengan penonton yang saya harapkan semakin lama semakin berlimpah. Dengan begitu, kesejahteraan dan harapan para personelnya di masa depan akan lebih baik dan mulia," kata Moeldoko.
Kejadian menarik tersaji saat Moeldoko naik ke atas panggung ketika goro-goro.
Bersama Punakawan, Moeldoko menyanyikan lagu campursari berjudul Perahu Layar. Suara merdu Moeldoko cukup menghibur penonton yang hadir. (jos/jpnn)
Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-107 Wayang Orang Sriwedari di Gedung Wayang Orang (GWO) Sriwedari, Solo, Sabtu (8/7) berlangsung sangat meriah.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Moeldoko Beber Penyebab Motor Listrik Kurang Diminati Meski Diguyur Insentif
- Moeldoko Targetkan PEVS 2024 Bidik Transaksi Rp 400 Miliar, Ini Masih Rendah
- Warga Sekitar Kebakaran Gudang Peluru Ada Imbauan dari Moeldoko, Ini Demi Kebaikan
- KSP Inisiasi Gerakan Anak Muda Jaga Keberlanjutan Legasi Jokowi
- Menpora Dito Luncurkan Forum IFN untuk Menyambut Indonesia Emas 2045
- AHY dan Moeldoko Akhirnya Berjabat Tangan, Ada Peran Jokowi