Reaksi Mahasiswa Asal Indonesia Setelah Izin Masuk Mereka Kembali Ditunda Australia
Andina mengaku jika perubahan soal kapan ia bisa kembali ke Australia telah sangat berdampak bagi kesehatan mentalnya.
"Saya sudah menyiapkan studi sejak awal 2020 ketika diterima di Monash, tapi terus diundur," ujarnya.
"Ini membuat saya capek dan berdampak pada kesehatan mental."
"Jadi bukannya fokus dengan menyiapkan proposal atau mencari data untuk riset saya, penundaan ini membuat saya khawatir kapan studi akan dimulai, apakah akan berlanjut atau tidak."
Tapi jika pun nantinya Australia akan terus menunda kedatangan mahasiswa internasional, Andina sudah mempersiapkan dirinya untuk tetap studi dari jarak jauh.
Dan kalau Pemerintah Australia kembali mengharuskan mereka yang tidak berstatus warga negara atau penduduk tetap (PR) Australia untuk melakukan karantina hotel, biayanya tidak ditanggung beasiswa yang ia terima dari Monash University.
"Saya hanya ingin menambahkan pembukaan perbatasan Australia bagi mahasiswa internasional bukan berarti semua orang mampu dengan biaya terkait protokol COVID," kata Andina.
Ada yang tetap datang lewat program di Sydney
Di saat banyak mahasiswa internasional masih menunggu kejelasan kepastian kapan mereka bisa berangkat ke Australia, ratusan mahasiswa internasional yang sekolah di negara bagian New South Wales tetap akan datang pekan depan.
Mahasiswa internasional asal Indonesia memberikan tanggapan setelah Pemerintah Australia memutuskan untuk menunda lagi kedatangan mereka akibat kemunculan virus corona varian Omicron
- Ridwan Kamil Bagikan Pengalaman Berbisnis pada Mahasiswa Indonesia di Singapura
- Dunia Hari Ini: Panggung Kampanye Meksiko Roboh, Sembilan Tewas
- Pemegang WHV Korban Kecelakaan Merasa Beruntung Biaya Perawatan Ditanggung Asuransi
- Dunia Hari Ini: Presiden Prancis Turun Langsung Redam Kerusuhan di Kaledonia Baru
- Dunia Hari Ini: Penumpang Singapore Airlines Pulang ke Rumah Setelah Turbulensi Maut
- Dunia Hari Ini: Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas