Rekomendasi Panja Mafia Pemilu Tak Sampai Geser Kursi

Rekomendasi Panja Mafia Pemilu Tak Sampai Geser Kursi
Rekomendasi Panja Mafia Pemilu Tak Sampai Geser Kursi
"Ini bagian dari upaya panja membantu Polri. Pihak kepolisian sepatutnya menghormati tugas konstitusional yang dijalankan DPR. Jadi, sudah semestinya Mabes Polri mengantar Hasan ke forum panja," kata Wakil Ketua Panja Mafia Pemilu dari FPAN Hakam Naja. Panja rencananya akan meminta menggali keterangan dari Hasan pada Selasa malam mendatang. Surat resmi dari panja sudah dikirim ke Mabes Polri. "Kami minta paling tidak Senin ini Polri sudah memberi kepastian jawaban," tegasnya.

Masyhuri Hasan resmi mendekam di tahanan Bareskrim Mabes Polri sejak 1 Juli, lalu. Sebelumnya, per tanggal 28 Juni 2011, Mabes Polri menetapkan pria yang membangun hubungan asmara dengan cucu mantan hakim MK Arsyad Sanusi itu sebagai tersangka. Hasan diduga terlibat dalam proses pembuatan surat palsu MK yang menguntungkan caleg dari Partai Hanura Dewi Yasin Limpo dalam proses penghitungan kursi pemilu 2009 di dapil Sulsel I.

Berdasarkan laporan tim investigasi internal MK, Hasan datang ke gedung MK pada hari minggu sore, 16 Agustus 2009. Ketika itu, dia mencetak surat palsu tersebut dengan membubuhkan tanda tangan panitera MK Zainal Arifin Hoesein hasil meng-copy dari file. Pada 30 Juni, Panja sebenarnya pernah mengundang Masyhuri Hasan, tapi tidak datang. Malamnya, polisi menangkap Hasan di Bandung lalu menahannya. "Jadi, ini proses undangan yang kedua," kata Hakam.

Selain menghadirkan kembali Masyhuri Hasan, siangnya Panja juga mengundang komisioner KPU dan Bawaslu. Ini untuk mengkonfirmasi mengenai proses rapat pleno KPU pada 21 Agustus yang disebut telah menetapkan Dewi Yasin Limpo sebagai caleg terpilih.

JAKARTA ---Penelusuran jejaring mafia pemilu oleh Panja Komisi II tidak akan sampai berujung pada perombakan kursi DPR. Sekalipun dalam prosesnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News