Rekor 8 Menit

Oleh Dahlan Iskan

Rekor 8 Menit
Foto/ilustrasi: disway.id

Kami mulai grogi. Pertanda bensin mulai berwarna kuning. Namun kami masih agak tenang.

Kira-kira 20 km berikutnya ada pompa bensin lagi. Itu menurut Google.

Ternyata kami kecele: tidak ada. Yang ada hanya tulisan kecil: tutup. Pompa bensin itu kelihatannya sudah tutup agak lama. Mungkin belum melapor ke Google. Google ternyata tidak bisa sepenuhnya dipegang.

Kami putuskan keluar tol. Mencari pompa bensin di kota terdekat. Antara Tegal-Pemalang. Nyaris saja tangkinya kosong. Mengisinya pun agak lama: sampai penuh. Habis hampir Rp 600 ribu.

Tidak ada uang sebanyak itu di dompet kami. Pun kami tidak bisa membayar pakai kartu kredit.

Namun, kata petugas, jangan khawatir. Petugas di stasiun itu baik hati.

"Ada ATM di sana," katanya sambil menunjukkan jari. "Itu ada sepeda motor yang bisa mengantar ke sana," tambahnya.

Tentu mobil kami tidak boleh jalan. Belum bayar.

Zamannya digital. Generasinya milennial. Namun coblosannya masih pakai paku. Itulah pemilihan umum Indonesia tahun 2019.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News