Rekor Kematian dan Lockdown Diperpanjang, Situasi di Australia Makin Suram

Rekor Kematian dan Lockdown Diperpanjang, Situasi di Australia Makin Suram
Seseorang melintasi jalan kosong pada hari pertama penguncian selama lima hari yang diterapkan di negara bagian Victoria sebagai tanggapan atas wabah virus corona (COVID-19) di Melbourne, Australia, Sabtu (13/2/2021).Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Sandra Sanders/HP/sa.

Australia bulan lalu mengirimkan 500 tentara untuk membantu NSW.

Dengan hanya 26 persen penduduk dewasa yang sudah divaksin penuh, Australia rentan terhadap varian Delta yang sangat menular yang telah menyebar di seluruh negara itu.

Sementara lockdown masih diberlakukan di Sydney, Melbourne, Canberra dan Darwin, yang mulai penguncian pada Senin ini, jumlah kasus terbukti sulit untuk ditekan.

Pemimpin negara bagian Victoria mengatakan Melbourne akan tetap dikunci hingga 2 September setelah mencatat 22 kasus baru COVID-19.

Lima juta penduduk Melbourne juga menjalani aturan jam malam.

"Kita berada di titik kritis. Tak ada pilihan sekarang selain lebih memperkuat penguncian itu," kata Andrews kepada wartawan di Melbourne.

Canberra, ibu kota Australia, melaporkan 19 kasus baru, rekor kasus harian pada Senin ketika kota itu memperpanjang lockdown untuk dua pekan lagi.

Ekonomi Australia menguat sejak gelombang awal pandemi dengan tingkat pengangguran mencapai level terendah selama lebih dari satu dekade, yaitu 4,9 persen pada Juni.

Sementara lockdown masih diberlakukan di Sydney, Melbourne, Canberra dan Darwin, yang mulai penguncian pada Senin ini, jumlah kasus terbukti sulit untuk ditekan.

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News