Rektor Asing Datang ke Indonesia Tahun 2020, Sebagian Mengatakan Terlalu Dini

Menurutnya di negara maju, perguruan tinggi sudah punya ekosistem yang baik dan kondusif. Secara internal maupun eksternal yang memungkinkan perguruan tinggi berfokus untuk menghasilkan riset dan inovasi yang berkualitas.
Hal yang menjadi salah satu tolok ukur pemeringkatan universitas di dunia internasional.

Secara eksternal, PT di negara maju menurutnya mendapat dukungan luar biasa dari pemerintah dan tidak lagi direpoti oleh situasi sosial politik, sehingga kampus praktis hanya fokus pada urusan riset dan inovasi.
"Orientasi pengembangan pendidikan, pendidikan karakter dan soft skill juga sudah selesai di level SD, SMP, SMA, sehingga PT memang diarahkan pada universitas riset dan inovasi itu menjadi relatif lebih mudah." katanya.
"Hal ini berbeda dengan dunia ketiga, seperti Indonesia, Perguruan tinggi masih menjadi kelompok elit karena situasi sosial politik di negara dunia ketiga masih membutuhkan peran kampus sebagai kekuatan moral dan sebagainya."
"Begitu juga pendidikan karakter kita belum tuntas masih berlanjut di PT, jadi situasi kita lebih kompleks." tambahnya.
Arif Satria menambahkan secara internal kondisi PT juga belum kondusif untuk dipimpin rektor asing.
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan