Rela Keluar Masuk Hutan untuk Cari Ibu Hamil
Jumat, 25 Desember 2009 – 06:48 WIB
Saat ini perempuan kelahiran 30 September 1978 itu bercita-cita menurunkan angka gizi buruk di desanya. Dia ingin mengentaskan bayi-bayi yang statusnya masih di bawah garis merah. "Saya akan mengajak lintas sektor agar peduli masalah ini. Alhamdulillah, bupati hingga camat mendukung upaya saya," terangnya.
Pemenang lain program Pos Bakti Bidan ini adalah Husniar asal Jorong Siguntur, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Sumbar. Dia menyabet penghargaan kategori keberhasilan menurunkan angka kematian ibu melahirkan.
Cara yang dipakai cukup unik. Dia membuka kelas bagi bumil dan balita di puskesmas tempatnya bertugas. Di kelas itu dia mengajarkan banyak hal kepada bumil. Selain memperbaiki gizi ibu, Husniar mengajarkan senam hamil dan persalinan yang aman. Tujuannya, agar otot-otot bumil tidak kaku sehingga memudahkan persalinan. Bumil juga dibiasakan mengonsumsi susu. "Sekarang mereka biasa minum susu meski sudah tidak kami berikan lagi," ujar perempuan kelahiran 28 Juli 1958 itu. Selain membuka kelas, Husniar rajin keliling ke rumah-rumah warga yang hamil dan memiliki balita.
Pada bulan-bulan pertama, hanya segelintir bumil yang mau datang ke kelas itu. Tapi, Husniar tak kekurangan akal. Perempuan 51 tahun itu datang ke rumah mereka. Diajaknya para bumil satu per satu. Penyuluhan dilakukan siang-malam.
Bidan-bidan ini telah mendedikasikan hidupnya untuk keselamatan ibu hamil dan bayi yang dilahirkan. Ikatan Bidan Indonesia (IBI) pun menganugerahi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408