Relawan Pendukung SBY di Pilpres 2004 Turun Gunung Demi Mas Agus

jpnn.com - JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta pilihan Demokrat, PPP, PKB dan PAN, Agus Harimurti Yudhoyono mendapat suntikan berharga di pemenangannya dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
Masih ingat dengan Nelo Blora Center (NBC)? Sebuah organisasi jaringan relawan pendukung Susilo Bambang Yudhoyono di Pilpres 2004? Ya, sejumlah pentolan organisasi ini kembali turun gunung.
Bukan buat persiapan Pilpres 2019, melainkan khusus mendukung putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono di Pilgub DKI 2017 mendatang.
"Neo Blora Center akan kembali menggerakkan jaringan untuk memenangkan pasangan Agus-Sylviana dengan Gerakan Satu Putaran (GSP). Jaringan relawan yang tidak sepaham dengan partai untuk pasangan Ahok-Djarot serta Anies-Sandi dari berbagai latar belakang terbuka di NBC," kata salah seorang Presidium NBC, Tuty Tukiyati dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (1/10).
Tuty dan seorang rekannya, Yani Sudiro didapuk juga sebagai Tim 9 Pasangan Agus-Sylviana.
Blora Center merupakan Tim Relawan yang dibentuk HM. Jusuf Rizal bersama sejumlah jenderal dan akademisi seperti Sudi Silalahi, Marsudi Kisworo, Achmad Mubarok, Jafar Hapsah, Hayono Isman, Ramadhan Pohan, Taufik Rahzen tahun 2004 guna memenangkan pasangan SBY-JK ketika itu.
Lewat tangan dingin Jusuf Rizal, Lembaga Blora Center berkembang sebagai rumah aspirasi bagi siapapun yang mau memberikan dukungan untuk SBY-JK.
Namun setelah SBY terpilih menjadi Presiden, Jusuf Rizal lebih memilih di luar sistem dan mendirikan LSM Lira (Lumbung Informasi Rakyat) ketimbang menerima tawaran berada di lingkaran Istana kekuasaan.
JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta pilihan Demokrat, PPP, PKB dan PAN, Agus Harimurti Yudhoyono mendapat suntikan berharga di pemenangannya dalam
- Soal RUU Perampasan Aset, Dave Golkar: Kami Siap Membahas
- Gus Yasin Dukung Agus Suparmanto Jadi Ketum PPP di Muktamar
- Groundbreaking Kantor Nasdem Karawang, Idris Sandiya Ingatkan Pentingnya Pembangunan Fisik & Mental
- Fathi Nilai Kebijakan Ekonomi Trump Ancaman Serius, Pemerintah Perlu Strategi Baru
- Mutasi Letjen Kunto Bikin Heboh, Legislator Yakin TNI Independen
- Pengamat Sebut Rekayasa Penangkapan Cawabup Bengkulu Selatan Preseden Buruk Bagi Demokrasi