Rencana Indonesia Bangun Pembangkit Tenaga Nuklir Dikhawatirkan Memicu Bencana

"Sekarang karena batubara sudah dilarang tidak boleh lagi membangun pembangkit listrik tenaga batu bara maka ya terpaksa masuk nuklir," ujar Agus.
"Karena di luar batu bara, misalkan kita punya pembangkit listrik tenaga surya, terus kemudian angin, kemudian energi laut, ini semuanya intermiten."
"Energi intermiten itu artinya energi fluktuatif. Tidak bisa membangkitkan smelter."
Namun, ahli strategi senior dari Indonesian Center for Environmental Law (ICEL) Grita Anindarini membantah penilaian ini.
"[Mengapa] gentinglah untuk kita mulai mengembangkan nuklir?," katanya kepada Tri Ardhya dari ABC Indonesia.
"Masih banyak dan masih berlimpah sekali sumber energi terbarukan kita yang underutilised [belum dimanfaatkan]."
Bulan lalu, Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Vivi Yulaswati mengatakan Indonesia sedang berunding dengan Amerika Serikat dan Rusia tentang teknologi untuk mengembangkan tenaga nuklir.
Secara terpisah, Perusahaan Listrik Negara (PLN) dilaporkan sudah menandatangani perjanjian dengan perusahaan-perusahaan di Amerika dan Jepang untuk membangun reaktor modular kecil.
Dewan Energi Nasional (DEN) mengusulkan 29 lokasi untuk dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir pertama di Indonesia
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas