Respons DPP IMM Terkait Pemilu Serentak 2019

Respons DPP IMM Terkait Pemilu Serentak 2019
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) Najih Prastiyo. Foto: Dok. DPP IMM

Kedua, kita patut berterimakasih kepada seluruh warga negara Indonesia yang telah mendukung pelaksanaan pemilu dengan datang keTPS dan melakukan pemilihan.

Ketiga, kita patut berterimakasih kepada penyelenggara pemilu, KPU hingga KPPS; Bawaslu hingga Panwaslu Kelurahan/Desa, Aparat Kopolisian dan TNI dalam perencanaan, pelaksanaan dan hingga diatribusi ke tingkat nasional lagi.

Keempat, Bahwa quick count adalah petunjuk awal. Dan lembaga-lembaga itu juga terdaftar resmi di KPU, dan mendapat hak untuk melakukan Quick Count. Jadi kalau ada yang keberatan, silakan melaporkan ke Bawaslu. Bukan menolak dengan pernyataan.

“Kalau mau sabar ya silakan menunggu hasil resmi dari KPU. Tidak kemudian memandang bahwa hasil quick count penuh tipu daya, tidak valid, dan tidak merepresentasikan perhitungan suara manual,” kata Najih.

Kelima, bagi pasangan capres yang unggul dalam quick count tidak sepatutnya bersikap melampaui batas, cukup bergembira secara sederhana, dan disyukuri serta terus mengawal perhitungan secara nasional C1 Plano.

Keenam, bagi capres yang tidak unggul harus menghormati hasil quick count, tidak perlu membuat ketegangan yang membuat panas yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik materil dan non materiel.

Ketujuh, bagi semua pasangan capres wajib menunggu hasil keputusan KPU Pusat sebagai hasil perhitungan C1 dan terakhir jika ada sengketa pemilu maka masing-masing capres harus menempuh secara hukum, mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi.(fri/jpnn)


Salah satu parameter demokrasi yang sehat ditandai oleh pelaksanaan pemilu. Oleh karena itu, Pemilu menjadi bagian penting dalam perjalanan suatu bangsa.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News