Respons PB HMI Terkait Dugaan Diskriminasi Terhadap Mahasiswa Papua
jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) menyesalkan insiden dugaan intimidasi dan diskriminasi terhadap mahasiswa Papua di Surabaya.
Menurut Ketum PB HMI R. Saddam Al Jihad, seharusnya setiap anak bangsa tidak merusak bangsanya sendiri dengan tindakan diskriminasi dan intimidasi terhadap sesama putra bangsa.
Penulis buku Pancasila Ideologi Dunia ini mengingatkan bahwa Burung Garuda berasal dari Papua. Artinya lambang ideologi bangsa Indonesia ada di Papua, sehingga siapapun pihak yang mendiskriminasi mahasiswa Papua sudah menghina simbol pemersatu bangsa.
"Mesti ada tindakan tegas kepada siapapun yang merusak integrasi bangsa. Saat ini sebenarnya kita diuji soal persatuan itu sendiri," kata Saddam dalam keterangannya, Senin (19/8)
Dia juga berpesan pada generasi milenial untuk mengingat kembali kepada entitas nusantara dan kebudayaan yang harus diprioritaskan. "Semua berbicara teknologi, lalu siapa yang berbicara pemersatu nusantara?" tanya Saddam.
Saddam mengajak untuk ke depan ada tiga hal penting yakni menyelamatkan integrasi bangsa dengan tidak melakukan tindakan diskriminasi, intimidasi, dan rasial yang berujung pada hancurnya elemen penting kebangsaan.
Dia kembali mengajak untuk menggaungkan Indonesia tanpa diskriminasi, dan mendorong pihak aparat untuk menindak pelaku diskriminatif yang merusak sendi persatuan bangsa.
"Dan semua elemen pemuda juga semestinya menjadi cooling system terhadap kondisi yang terjadi. Jangan ikut terprovokasi demi merawat kebangsaan," pungkasnya.(esy/jpnn)
Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) menyesalkan insiden dugaan intimidasi dan diskriminasi terhadap mahasiswa Papua di Surabaya.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- India Berlakukan UU Kewarganegaraan yang Mendiskriminasi Umat Islam
- Endus Diskriminasi, Sejumlah Advokat Menyomasi Bawaslu RI
- Deklarasi TPR, Lahir dari Keresahan atas Pembungkaman Demokrasi Menjelang Pilpres 2024
- Maju Pemilihan Ketum HMI, Ikram Pelesa Bertekad Benahi Organisasi
- Anggap Batas Usia Capres-Cawapres Bukan Diskriminasi, Prof Jimly: Itu Persyaratan Pekerjaan
- Hari Kesaktian Pancasila, Cak Imin Minta Hukum di Indonesia Tidak Tebang Pilih