Restoran Indonesia di Australia Tetap Berusaha Pertahankan Pegawainya di Tengah Lockdown Corona

"Kami sudah bosan dengan spaghetti bolognese instan," ujarnya yang mengaku sudah memesan nasi padang, nasi dan bihun goreng, serta lontong sayur.
"Saya tinggal lebih dari 30 kilometer jaraknya dari restoran Medan Ciak [di pusat kota Sydney]. Untuk situasi sekarang ini sistem delivery pastinya sangat membantu.”
Pandemik virus corona

Ikuti laporan terkini terkait virus corona dari Australia dalam Bahasa Indonesia.
Keluhan dari banyak pemilik restoran
Sebagai pemilik dari restoran yang juga masih bertahan, Djin mengerti jika Pemerintah Australia tidak punya pilihan lain selain meberlakukan peraturan sementara bagi restoran di saat memerangi penyebaran virus corona.
Sebagai warga yang tingal di Australia, ia mengaku "harus mendukung" kebijakan ini meski dampaknya akan sangat terasa bagi kegiatan usahanya.
Tapi, Harjo merasa rencana Pemerintah Australia ini kurang matang, karena kurang jelasnya prosedur untuk mengakses stimulus ekonomi bagi usaha kecil dan menengah.
Ia juga berpendapat jika Pemerintah Australia tidak melakukan antisipasi bagi semua kalangan bisnis.
"Jadi seharusnya ketika mereka mengeluarkan kebijakan ini langsung memikirkan mereka yang terdampak, dapat subsidi atau tidak, tahu kira-kira arahannya bagaimana, sehingga orang-orang tidak takut."
Untuk menekan jumlah penularan virus corona, Pemerintah Australia meminta agar seluruh restoran dan kafe menghentikan layanan makan di tempat
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025