Retribusi 0 Persen

Oleh Dahlan Iskan

Retribusi 0 Persen
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Kalau hanya diubah menjadi metana berarti hanya bisa untuk bahan bakar. Mau dialirkan ke mana?

Tanjung Enim itu di pedalaman. Kita masih sangat lemah di bidang jaringan pipanisasi gas metana.

Memang ideal kalau gas metana itu dialirkan ke seluruh dapur emak-emak di kota-kota besar. Namun jaringan pipanya tidak ada.

Maka seperti Bukit Asam memilih akan memproduksi DME –metana yang diolah. Berarti diperlukan investasi tambahan lagi.

Negara sebenarnya sangat memerlukan DME ini. Bisa untuk menggantikan LPG. Yang penggunaannya terus melambung. Yang 75 persennya harus diimpor.

Namun dengan investasi Rp 42 triliun bisa-bisa harga jual DME dua kali lebih mahal dari LPG. Benar-benar tidak mudah. Pun sudah dicurigai akan menikmati royalti 0 persen.

Selain Bukit Asam, tiga raksasa batu bara sebenarnya juga sudah tertarik ke proyek gasifikasi: Adaro, Kaltim Prima Coal dan Arutmin.

Mereka sudah melakukan studi. Pun sebelum ada UU Omnibus Law.

Memang ideal kalau gas metana itu dialirkan ke seluruh dapur emak-emak di kota-kota besar. Namun jaringan pipanya tidak ada.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News