Revitalisasi KA Butuh Rp 8 T

Pemerintah Hanya Kucuri Rp 4,6 T

Revitalisasi KA Butuh Rp 8 T
Revitalisasi KA Butuh Rp 8 T
JAKARTA - Meski rencana kenaikan tarif kereta api (KA) kelas ekonomi urung dilaksanakan Sabtu lalu (8/1), pembangunan infrastrukturnya tetap terus berjalan. Tahun ini, pemerintah hanya mengalokasikan Rp 4,6 triliun untuk merevitalisasi sarana perkeretaapian.

      

Sekretaris Ditjen Perkeretaapian Nugroho Indrio mengungkapkan, kebutuhan investasi untuk pembangunan infrastruktur tahun ini cukup besar. Sayangnya, pemerintah tidak memiliki cukup dana untuk membiayai semuanya. "Tahun ini, Ditjen Perkeretaapian hanya menerima anggaran dari pemerintah Rp 4,6 triliun. Padahal, dana yang kita ajukan Rp 8 triliun," ujarnya kemarin.

Dana tersebut, lanjut Nugroho, dipergunakan untuk meningkatkan dan mengembangkan sarana perkeretaapian di seluruh Indonesia. Dengan kurangnya anggaran yang disediakan pemerintah, pihaknya mengalokasikan dana tersebut untuk hal-hal yang prioritas. "Rencananya untuk pembangunan jalur ganda (double track), perbaikan sinyal, dan pengadaan lintasan baru," ungkapnya.

Nugroho berharap, dana yang disediakan mencukupi untuk kebutuhan investasi perkeretapian tahun ini. Dengan dana yang jauh dari kebutuhan itu, pihaknya tetap berusaha mengoptimalkan pembangunan infrastruktur kereta api. "Tidak ada kata kurang. Pembangunan tetap jalan sesuai prioritas," tambahnya.

JAKARTA - Meski rencana kenaikan tarif kereta api (KA) kelas ekonomi urung dilaksanakan Sabtu lalu (8/1), pembangunan infrastrukturnya tetap terus

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News