Revolusi Mental di Balik Tanaman Sorgum

Revolusi Mental di Balik Tanaman Sorgum
Maria Loretha, penggagas, pembenih dan juga pendamping petani penanam sorgum asal Papua. Foto: Kemenko PMK

“Saya tidak peduli dengan berbagai pendapat orang dan mata, telinga, bahkan mental saya sudah sekeras tembok” tegasnya.

Mama Loretha tidak ambil pusing atas minimnya biaya bahkan dirinya menegaskan ada maupun tidak ada uang, pengembangan sorgum yang dilakukannya harus tetap berjalan.

Nilai gotong royong yang selalu menjadi pegangan Mama Loretha dalam aktivitasnya mengembangkan tanaman sorgum.

“Tanpa adanya gotong royong, sulit untuk dapat mengembangkan sorgum hingga dapat berkontribusi positif pada masyarakat” jelasnya. Nilai gotong royong ini tidak lepas dari sebuah kearifan lokal yang ada di Flores Timur yaitu “gemohin”.

“Gemohin menggambarkan kerja gotong royong yang dilakukan oleh masyarakat seperti membersihkan kebun, memilih hasil komoditi, atau memperbaiki rumah bersama-sama, nah ini kita tumbuhkan dalam bentuk kelompok-kelompok untuk memudahkan pekerjaan mereka di ladang maupun kebun. Nilai-nilai itulah yang kita tumbuhkan” jelasnya dengan antusias.

Mama Loretha kemudian memaparkan bahwa revolusi mental memiliki sebuah kata kunci yang penting: perubahan. Ketika seseorang memiliki komitmen untuk berubah menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungannya, maka revolusi mental sesungguhnya telah terjadi.

“Sebagai contoh ketika seorang birokrat mau berubah dan memberikan layanan yang cepat dan mudah, maka inilah sesungguhnya perubahan yang diharapkan, tidak saja berdampak di internal tempat kerja birokrat tersebut, tetapi juga dapat dirasakan oleh masyarakat” papar Mama Loretha.

Mengakhiri wawancara, Mama Loretha ingin agar revolusi mental dapat mengakar pada diri seluruh masyarakat Indonesia sehingga nantinya Indonesia dapat menjadi negara maju dan terpandang di dunia.

Berkat tangan dingin Maria Loretha, tanaman sorgum berkembang menjadi komoditas terpandang, setidanya di NTT.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News