Revolusi Oktober Di Kampung Belanda Depok

Revolusi Oktober Di Kampung Belanda Depok
Halaman 2 koran Penjoeloeh, edisi 25 Oktober 1945 memberitakan Peristiwa Gedoran Depok. Semasa itu selain perang fisik, juga terjadi perang propaganda melalui media massa. Dari caranya memberitakan bisa ditebak, koran ini ada di pihak mana. Foto: Dok.Wenri Wanhar/JPNN.com.

jpnn.com - DI tengah setuasi revolusioner paska Proklamasi ditambah pula kecemburan sosial terhadap kaum tuan tanah Belanda Depok yang diistimewakan pada zaman penjajahan, api dendam pun tersulut. Sentimen anti Belanda mencuat. Semua yang berbau Belanda dihancurkan. 

=======
Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network
=======

Di bawah komando pimpinan laskar rakyat, orang-orang kampung di sekeliling Depok memerangi bekas penguasa wilayah mereka. Gerombolan tersebut datang berbagai penjuru mengepung Depok Lama.

“Tiap penjuru ada pemimpinnya. Umumnya mereka laskar rakyat,” kata Adung Sakam, warga RT 04/01 Kampung Cipayung, Sukmajaya, Depok. Adung tak ingat berapa umurnya. Yang pasti ketika revolusi 45 dia sudah anak muda.

Seingat dan seperkenalan Adung, dari Utara; dipimpin Pak Lihun, Haji Tinggi, Pak Amin, Bang Amen.

Dari arah Kidul (Selatan); dipimpin Ki Compreng, Sersan Aning dan Tole Iskandar. 

Dari arah Wetan (Timur); Cimanggis, Cipayung, Sidamukti, Ciherang, Cileungsi, Cisalak, Sindangkarsa, Bekasi, Klender dipimpin Kong Kisam, Pak Dimin, Pak Rasim, Ki Maih, Pak Amin, Mayor Oking, Haji Dole.

"Haji Darip kalau gak salah juga ikut. Namanya sih disebut-sebut. Emang sohor banget kan dia," ujar Adung. 

DI tengah setuasi revolusioner paska Proklamasi ditambah pula kecemburan sosial terhadap kaum tuan tanah Belanda Depok yang diistimewakan pada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News