Reynaldi Saela Hakim, Penjaga Gawang Terbaik Danone Nations Cup 2014

Kebobolan Paling Sedikit, Dipuji Pelatih Klub Eropa

Reynaldi Saela Hakim, Penjaga Gawang Terbaik Danone Nations Cup 2014
Reynaldi (tengah) membawa plakat sebagai kiper terbaik DNC 2014 didampingi orang tuanya. Foto: M. Amjad/Jawa Pos

"Alhamdulillah, dia terpilih. Bahkan, sampai bisa ke Brasil. Saya bangga sekali dengan Rey," ujar lelaki yang akrab disapa Bob itu dengan mata berkaca-kaca.

Yang membuat Bob kagum karena Rey bisa bermain bagus di dua posisi, bek dan penjaga gawang. Menurut dia, sejak berusia lima tahun, Rey sering bermain bola di lapangan desa. Saat berusia 10 tahun, dia mulai bermain dengan teman-temannya yang sudah remaja. Biasanya, dia di posisi bek karena posturnya yang bongsor.

"Sewaktu disuruh menjadi kiper, ternyata Rey bisa. Refleksnya bagus dan berani menghadapi bola lawan. Akhirnya dia dipasang menjadi kiper terus. Dia pernah membela tim lokal, misanya Karawang FC, Karawang United, dan Kancil Mas, di turnamen-turnamen antar-SSB," papar Bob.

Setelah Rey terpilih menjadi kiper SSB Asad 313, Bob punya tanggung jawab untuk mengantar anaknya itu setiap sore ke lapangan Armed, Sadang, Purwakarta. Padahal, jaraknya cukup jauh, sekitar 30 km dari rumah di Karawang.

"Waktu itu yang menjadi pikiran cuma uang bensin karena paling tidak mengeluarkan Rp 25 ribu sekali antar. Beruntung, pengurus tim memahami itu sehingga sering memberi saya uang ganti bensin," jelas pekerja serabutan dengan honor pas-pasan untuk makan keluarga itu.

Nah, buah kesabaran dan kerja keras Rey terbayar. Dalam DNC di Brasil, gawang Rey "hanya" kebobolan enam kali dalam tujuh pertandingan yang dilakoni hingga perempat final. Tiga gol saat Indonesia kalah oleh Rumania 1-3, dua gol saat kalah 1-2 melawan Chile, dan satu gol ketika takluk kepada Meksiko.

Jumlah itu termasuk paling sedikit jika dibandingkan dengan kontestan yang lain. Menurut bocah yang mengidolakan penjaga gawang timnas Jerman Manuel Neuer tersebut, pernah ada pelatih dari tim DNC Eropa yang berbicara dengan pelatih tim DNC Indonesia Jacksen F. Tiago dan manajer tim DNC Indonesia M. Anugrah Edy.

"Saya tidak tahu yang diomongin coach dengan  pelatih Eropa itu. Tapi, Coach Jacksen bilang, pelatih dari Eropa itu memuji saya. Katanya, dia senang dengan penampilan saya," tuturnya.

PRESTASI timnas di level senior memang belum bisa membanggakan masyarakat Indonesia. Namun, di level usia dini, Indonesia memiliki calon penjaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News