Rezeki Seniman Paling Belakangan, Ini Harapan Butet Kartaredjasa
Saat pertemuan Presiden Joko Widodo dengan kalangan seniman beberapa waktu lalu, Butet mengaku sempat meminta presiden tidak hanya melihat seni dari wajah-wajah orang populis seperti terlihat di televisi.
Karena sejatinya banyak seniman, wajahnya tidak populis tetapi karyanya memiliki kualitas internasional. Bahkan ada profesi seni yang tidak mengharuskan wajahnya dikenal, seperti cerpenis, sastra, perupa, tetapi karya mereka diakui dunia.
Dia menambahkan, di sektor seni, ekosistemnya sangat besar, misal dalam setiap pertunjukan terdapat peran dan dukungan pihak lain mulai orang yang mengurus sound dengan tim, sound engineer, lighting, orang yang mengurus kostum, makeup, konsumsi. Bahkan, ada seni karawitan, penari jawa, yang juga perlu ditolong diperhatikan pemerintah.
"Pandemi ini bisa tahunan, lebih dari enam tahun ke depan. Kemudian seni ini dikonsumsi paling belakangan, maka sektor seni pun rezekinya belakangan. Dengan situasi seperti sekarang, pelaku seni akan ditanggap seperti dulu lagi entah kapan. Karena itu, pelaku seni di Yogyakarta saat ini juga mulai membangun basis ekonomi yang praktis, seperti bercocok tanam," tuturnya.
Butet berharap, diskusi dengan presiden dapat diterjemahkan, negara hadir, kementerian terkait merespons hasil percakapan orang nomor satu di Indonesia itu dengan seniman. (esy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Seniman Butet Kartaredjasa meminta perusahaan BUMN ikut aktif membantu industri kreatif yang terdampak pandemi.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Pupuk Indonesia Sebut KAWFEST 2024 Gairahkan Ekonomi Kreatif Indonesia
- Dukung Pengembangan UMKM, Karya Nyata Fest Vol 6 Pekanbaru Cetak Rekor 30 Ribu Pengunjung
- Begini Cara Erick Thohir Berdayakan UMKM Lokal Naik Kelas
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Simak, Ini Kiat-Kiat Jitu agar Mudah Lolos Seleksi Kerja di BUMN
- 3 UMK Binaan Pelindo Ikut Pameran di Luar Negeri