RI Butuh Teknologi Geothermal Islandia

RI Butuh Teknologi Geothermal Islandia
RI Butuh Teknologi Geothermal Islandia
JAKARTA - Indonesia dan Islandia sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam pengembangan tenaga panas bumi (geothermal). Saat ini Indonesia memiliki 40 persen cadangan panas bumi dunia. Sedangkan Islandia termasuk negara yang memiliki teknologi geothermal yang cukup maju.

Hal itu diungkapkan Juru Bicara Presiden Bidang Luar Negeri Dino Patti Djalal di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin (26/4). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah bertemu langsung dengan Presiden Islandia Olafur Ragnar Grimsson sebelum pembukaan World Geothermal Congress di Nusa Dua, Bali, kemarin. "(Pertemuan) ini merupakan landmark hubungan Indonesia dan Islandia," kata  Dino.

Dino menuturkan bahwa Indonesia dan Islandia juga sepakat untuk membangun energi bersih dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar dari fosil. Selama ini, kerja sama di antara kedua negara sudah berjalan. Terutama, banyak tenaga ahli dari PT Pertamina yang dikirim ke Islandia untuk belajar. "Sampai sekarang ada 24 orang Pertamina yang belajar teknologi geothermal di Islandia," ujarnya.

Dino mengatakan, Presiden SBY menyarankan kepada Presiden Grimsson untuk memperluas penerapan teknologi berbasis panas bumi ke negara-negara lain, seperti di ASEAN, Tiongkok, Afrika, Amerika Latin, dan kawasan lain. "Jadi, ini proyek konkret antara Indonesia dan Islandia yang diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan clean energy di dunia," terang Dino.

JAKARTA - Indonesia dan Islandia sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam pengembangan tenaga panas bumi (geothermal). Saat ini Indonesia memiliki

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News