Ribuan Kilometer Kansas – Boston

Oleh Dahlan Iskan

Ribuan Kilometer Kansas – Boston
Dahlan Iskan di ladang gandum di pedesaan Amerika Serikat menjelang panen. Foto: Disway

Begitu tuas diklik kecepatan mobil akan terus sama. Tidak akan lebih cepat atau lebih lambat. Kalau jalan lagi naik otomatis gasnya nambah sendiri. Kalau jalan lagi menurun gasnya berkurang sendiri.

Dengan demikian kedua kaki bisa sepenuhnya istirahat. Tidak harus selalu menempel di pedal gas. Kalau hanya ingin tambah gas cukup di tuas itu juga. Menguranginya pun begitu.

Awalnya saya takut. Lalu coba-coba. Ternyata memang enak begitu. Nyetir mobil enam jam pun tidak capek. Lalu-lintas lengang. Tidak pernah macet. Aspal jalannya mulus. Tidak ada gronjalan. Gak perlu bayar tol. Gratis.

Sepanjang jalan kami ngobrol apa saja. Tidak ada yang tidur.

John sudah menceritakan nyaris semua isi Injil. Saya juga sudah menceritakan isi Quran. Isinya begitu banyak persamaannya.

Kami juga melakukan inventarisasi asal usul kesalahpahaman. Antara Islam dan Kristen.

John juga bercerita bagaimana orang Kristen mendoktrin kekristenan pada anak mereka. Saya menceritakan bagaimana kami mendoktrin keislaman di anak kami.

Ini adalah catatan Dahlan Iskan tentang perjalanannya melintasi negara-negara bagian di Amerika Serikat dari Kansas menuju Boston melalui jalur darat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News