Ribuan Orang Bermusik Angklung di Amerika, Pecahkan Rekor Dunia
Agar Kompak, Dirijen Hanya Beri Kode Formasi Tangan
Jumat, 15 Juli 2011 – 08:08 WIB
Salah seorang sosok penting yang sangat berperan dalam pemecahan rekor dunia itu adalah Daeng Udjo. Dia adalah putra legenda angklung Indonesia, Mang Udjo. Laki-laki 46 tahun itu sengaja didatangkan secara khusus dari Indonesia untuk memimpin pemecahan rekor. Dia juga yang bertanggung jawab membuat 5.117 angklung yang dibagikan kepada seluruh peserta. Daeng Udjo mengaku menghabiskan waktu 1,5 bulan untuk memproduksi ribuan angklung tersebut di Bandung.
Sebelum acara pemecahan rekor dilakukan, sekitar 30 menit Daeng Udjo melatih secara masal para pemain dari beragam usia dan ras itu. Caranya melatih pun cukup unik dan praktis. Yakni, hanya dengan menggunakan aba-aba satu tangan. Sebelumnya, ribuan angklung yang dibagikan kepada peserta tersebut sudah diberi kode berupa gambar tangan dalam berbagai formasi.
Misalnya, formasi tangan mengepal untuk nada do, tangan menelungkup untuk nada re, acungan jempol untuk nada mi, dan seterusnya hingga nada si. Karena itu, para pemain hanya melihat apa formasi tangan yang diberikan oleh Daeng Udjo yang berdiri di panggung setinggi kurang lebih 1,5 meter. Dia bertindak sebagai dirijen. Agar peserta lebih jelas melihat formasi tangan sang dirijen, panitia memasang dua layar superbesar di kanan-kiri panggung.
Selain diberi kode gambar formasi tangan, angklung-angklung tersebut dinamai dengan nama-nama pulau di Indonesia. Misalnya, Kalimantan, Jawa, Sumatera, Bali, dan Sulawesi. Dengan demikian, ketika Daeng Udjo menyebut kata Sumatera, hanya angklung yang berkode Sumatra yang berbunyi. "Kode nama pulau itu hanya saya pakai untuk mengabsen dan memastikan bahwa semua nada sudah terdistribusi secara merata," kata Udjo.
Sebuah atraksi kolosal, berupa ribuan orang bermain angklung, dihelat di Washington D.C., Amerika Serikat. Atraksi ini pun dianggap memecahkan rekor
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor