Ribuan Orang Bermusik Angklung di Amerika, Pecahkan Rekor Dunia
Agar Kompak, Dirijen Hanya Beri Kode Formasi Tangan
Jumat, 15 Juli 2011 – 08:08 WIB
Selanjutnya, Udjo lebih banyak menggunakan formasi tangan untuk mengomando para pemain angklung dadakan tersebut. Begitu musik angklung mulai mengalun, beberapa orang terlihat terkesima dengan keunikannya. Salah satunya Donald Hess, 62, yang jauh-jauh hari sudah mendaftar sebagai peserta lewat situs KBRI.
Donald mengaku baru pertama memegang angklung. Namun, laki-laki asal Virginia tersebut mengaku cukup senang karena bisa langsung memainkan lagu bersama ribuan peserta lain. "Alat musik ini cukup sederhana, tapi bisa menyatukan banyak orang," kata Donald.
Lain lagi pendapat Lissie New. Perempuan asal Peru tersebut mengaku tertarik dengan bunyi yang dihasilkan alat musik bambu itu. Karena itu, begitu melintas di sekitar tempat acara, dia langsung tertarik dan memutuskan untuk bergabung. Peserta dadakan seperti Lissie inilah yang membuat jumlah peserta melonjak tajam saat acara baru dimulai.
Peserta yang lain, Mayco Santaella, 34, mempunyai alasan khusus. Pria asal Massachusetts itu merasa ada ikatan emosional begitu mendengar kata Indonesia. "Terus terang, saya penasaran dengan orkestra angklung ini," kata Santaella.
Sebuah atraksi kolosal, berupa ribuan orang bermain angklung, dihelat di Washington D.C., Amerika Serikat. Atraksi ini pun dianggap memecahkan rekor
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor