Ribuan Warga Binaan Lapas Teluk Dalam tak Bisa Memilih

Ribuan Warga Binaan Lapas Teluk Dalam tak Bisa Memilih
Ketua Bawaslu Kalsel, Erna Kasypiah dan Kasubbag Humas Bawaslu Kalsel, Doddy Yulihartanto menggelar konferensi pers, kemarin (13/4). Bakal ada patroli masa tenang untuk mengantisipasi serangan fajar. Foto:Syarafuddin /RB

"Untuk alasan sakit atau bencana alam, datanya kosong. Tapi karena alasan bertugas sudah tercatat 528 pemilih," sebutnya. Rinciannya, 361 pemilih lelaki dan 167 pemilih perempuan.

Kembali pada nasib pemilih di lapas, Rahmiyati kini hanya berharap pada KPU RI. Berharap bakal ada regulasi baru yang bisa menjadi jalan keluar dari permasalahan ini. "Kami masih menunggu. Mungkin ada solusi pada Senin depan," ujarnya.

Namun, Ketua KPU Kalsel, Sarmuji berbicara dengan lebih jujur dan tegas. Tak ada solusi bagi nasib naas pemilih di lapas. "Ya, mereka tidak bisa mencoblos. Waktunya enggak sempat lagi. Sudah hampir pasti tidak akan tercover," tegasnya.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Kalsel, Erna Kasypiah memberikan catatan, karut-marut DPT ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah. Untuk mempercepat pembenahan program administrasi kependudukan. "Karena masih banyak warga di luar sana yang sudah rekam tapi belum memiliki e-KTP," tukasnya. (fud/ay/ran)


Sebanyak 1.695 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Teluk Dalam hanya bisa menjadi penonton pada pemilihan umum, 17 April 2019.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News