Ribut Waidi; Legenda Sepak Bola Asal Semarang Itu Telah Tiada

Mengaku Stroke Ringan karena Gila Kepiting

Ribut Waidi; Legenda Sepak Bola Asal Semarang Itu Telah Tiada
Ribut Waidi bersalaman dengan Presiden Soeharto di Istana, setelah Indonesia menjadi Juara SEA Games 1987 di Jakarta. Foto :Repro
 

Setelah sukses itu, Ribut menjadi langganan timnas hingga 1990. Di timnas, dia seangkatan dengan Rully Nere, Jaya Hartono, Robby Darwis, Ricky Yacobi, Ponirin Meka, Marzuki Nyakmad, dan Patar Tambunan. Pemain yang selalu mengenakan nomor punggung 10 itu juga pernah memperkuat Indonesia di ajang Piala Kemerdekaan, Piala Asia, dan pra-Piala Dunia.

 

Supriyanto, 40, kerabat almarhum, mengatakan, tidak ada tanda-tanda sakit sebelum Ribut meninggal. Malam sebelumnya, Ribut masih sempat berolahraga. Namun, kemarin, ketika bangun tidur pukul 05.00, Ribut merasakan sakit dan tubuhnya kaku.

 

"Bangun tidur subuh, beliau mengaku sakit dan minta dikeroki. Katanya, badannya sakit dan kaku. Sempat juga mau dipanggilkan dokter. Namun, dokter belum sempat datang, beliau sudah meninggal," tutur dia.

 

Di mata rekannya, Ribut adalah sosok pemain yang sabar dan ramah. Sudaryanto, 51, rekan setim di PSIS Semarang pada era 1980-an, mengatakan bahwa Ribut juga pandai mencairkan suasana. "Orangnya memang unik dan tidak bisa diduga. Kalau kami sedang bicara serius, dia bisa melawak untuk mencairkan suasana," ucap mantan kapten PSIS tersebut.

Nama Ribut Waidi melambung di era 80-an. Pemain berambut ikal itu sering dibicarakan setelah menjadi pahlawan bagi klubnya, PSIS Semarang, yang menjuarai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News