Richard Branson: Vaksinasi Harus Jadi Prioritas Australia Saat Ini

Richard Branson: Vaksinasi Harus Jadi Prioritas Australia Saat Ini
Pendiri kelompok bisnis Virgin Sir Richard Branson mengatakan Australia harus mempercepat program vaksinasi. (AP: Wilfredo Lee)

Pemerintah Australia sebelumnya memperkirakan perbatasan internasional diperkirakan akan dibuka di pertengahan 2022, namun Bendahara Utama Negara Australia, Josh Frydenberg mengatakan ini adalah perkiraan "konservatif".

Pemerintah Australia sebelumnya berulang kali mengatakan penundaan program vaksinasi disebabkan karena masalah pasokan vaksin, dengan jutaan dosis AstraZeneca tertunda pengirimannya dari Uni Eropa.

Penundaan juga terganggu terganggu karena produksi vaksin lokal di Australia memerlukan waktu lebih lama untuk bisa mencapai kapasitas produksi satu juta dosis seminggu, selain masalah pemberian vaksinasi bagi para lansia.

Perubahan petunjuk kesehatan yang sekarang lebih menyarankan vaksin Pfizer bagi mereka yang berusia di bawah 50 tahun juga berpengaruh.

Sejumlah dokter di Australia sekarang mendesak siapa saja yang berusia di atas 50 tahun untuk tidak menunggu sampai akhir tahun sampai tersedianya lebih banyak lagi vaksin mRNA seperti Pfizer.

Pemerintah Inggris mengatakan 22,6 juta, atau hampir sama dengan seluruh penduduk Australia, sekarang sudah menjalani vaksinasi sepenuhnya yaitu dua dosis.

Sementara di Australia sejauh ini baru 3,6 juta dosis yang sudah diberikan.

Menteri Keuangan Australia, Simon Birmingham mengatakan Pemerintah Australia berharap pengiriman vaksin Pfizer dan Moderna yang dilakukan di tiga bulan di akhir tahun akan membuat seluruh warga di Australia akan mendapatkan vaksinasi penuh di akhir tahun 2021.

Pengusaha terkenal Inggris Sir Richard Branson mengatakan Australia akan tertinggal dari negara lain jika tidak banyak warganya yang mendapat vaksinasi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News