Ricky Yakobi Menciptakan Gol Perpisahan, Kedigdayaannya di Lapangan jadi Kenangan

Ricky Yakobi Menciptakan Gol Perpisahan, Kedigdayaannya di Lapangan jadi Kenangan
Ricky Yakobi sebelum terjatuh saat bermain bola di Senayan, Jakarta, Sabtu. Foto: HO/Lody Hutabarat

Ricky memperkuat Arseto selama lima musim, 1986-1991 dan mempersembahkan gelar Galatama 1987.

Namun, yang paling dikenang adalah saat ia membela Arseto. Kepiawaiannya mencari ruang kosong serta kemampuan memanfaatkan peluang meski sekecil lubang jarum menjadi identitas Ricky kala itu.

Di era 1980-an, bisa jadi nama Ricky ibarat Marco van Basten-nya Indonesia atau banyak juga yang menyebutnya Paul Breitner-nya Indonesia.

Brietner adalah salah satu pesepakbola Jerman terbaik di eranya. Ia seangkatan dengan Franz Beckenbauer dan Berti Vogts di jantung pertahanan tim Panser.

Bermain apik bersama Arseto dan timnas Indonesia, ia mampu membuat tim asal Jepang Matsushita Electric FC, yang kini berganti nama menjadi Gamba Osaka, terpincut untuk mendatangkannya pada 1988.

Ketertarikan Matsushita Electric FC tak terlepas dari penampilan apik Ricky Yakobi bersama Arseto Solo. Ketika itu, Ricky Yacobi tampil tajam dan sukses mempersembahkan gelar Galatama 1987.

Mendapat tawaran itu, Ricky tak berpikir panjang dan langsung menerima untuk meniti karier di Jepang.

Bahkan ia tercatat sebagai pemain pertama asal Indonesia yang bermain di negeri sakura tersebut.

Mantan Pemain Timnas Indonesia Ricky Yakobi meninggal dunia pada Sabtu 21 November 2020, usai mencetak gol.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News