Ricuh, HMI Duduki Paksa Ruang Rapat di Kantor Wali Kota Bogor

Ricuh, HMI Duduki Paksa Ruang Rapat di Kantor Wali Kota Bogor
Bima Arya. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya kecewa dengan tindakan kader Himpunan Mahasiswa Islam atau HMI Kota Bogor yang memaksa masuk dan memasang bendera mereka di dalam ruang rapat kantor wali kota, Kamis (21/2).

Menurut Bima, seharusnya HMI menjunjung tinggi etika. “Mereka masuk balai kota tanpa janji,” ujarnya, seperti dikutip dari Radar Bogor.

Bima mengaku tidak paham atas keinginan kader HMI cabang Kota Bogor. Sebab dalam hal kemah bakti mahasiswa yang disoal, pemkot telah membantu menyiapkan basecamp. Kemudian saat ini dia sedang berkoordinasi dengan dinas-dinas agar bisa bersinergi dengan mereka seperti tahun sebelumnya.

“Sudah ada program yang sama. Saya juga harus berkoordinasi dulu baru kemudian saya akan duduk dengan mereka. Ini tiba-tiba saja begitu, saya kecewa, masa calon pemimpin perilakunya begitu?” kesalnya.

Sebelumnya, belasan anggota HMI cabang Kota Bogor masuk dan menduduki ruang rapat Paseban Punta, Kamis (21/2). Kedatangan mendadak para mahasiswa tersebut untuk bertemu Wali Kota Bogor Bima Arya yang saat itu sedang tidak ada lokasi. Kericuhan pun tak bisa dihindari.

Pantauan Radar Bogor, sebanyak 17 anggota HMI datang ke balai kota sejak pukul 11.00 WIB. Minimnya penjagaan membuat mereka bisa leluasa masuk ke ruang Paseban Punta, sebuah tempat pertemuan yang bersebelahan dengan ruang kerja wali kota. Seusai masuk, para mahasiswa lantas duduk dan memasang bendera HMI.

(Ini penting Anda baca: Simak Pernyataan HMI soal Kericuhan di Balai Kota Bogor)

Ketua HMI cabang Kota Bogor Saepul Wahyudin Putra menjelaskan, kedatangan anggotanya untuk menagih janji Wali Kota Bogor terkait sinergitas program kegiatan Kemah Bakti Mahasiswa (KBM).

Wali Kota Bima Arya mengaku tidak paham atas keinginan kader HMI cabang Kota Bogor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News