Riedl Merasa Jadi Korban Perselisihan Nirwan - Arifin

Riedl Merasa Jadi Korban Perselisihan Nirwan - Arifin
Foto: Dok.JPNN
Tapi Riedl paham jika pengurus PSSI yang baru terpilih di belakangnya berdiri sosok Arifin Panigoro. Dan dengan lantang Riedl mengatakan jika salah satu sebab utama dirinya dilengserkan adalah selama ini bersikukuh tidak mau memanggil pemain dari LPI ke timnas. "Jadi saya diberhentikan karena tidak memanggil pemain LPI - Yes!. Saya ini korban dari perselisihan antara Nirwan Dermawan Barkrie dan Arifin Panigoro," cetus Riedl.     

Terkait alasan PSSI jika dirinya diputus kontrak karena tidak dikontrak secara institusi oleh PSSI dan hanya dikontrak secara pribadi oleh Nirwan Bakrie, Alfred Riedl membantah dengan   keras. "Sepanjang karir saya saya tidak pernah membuat kontrak dengan individu. Saya sudah sering membuat kontrak dengan asosiasi agar kalau ada apa-apa bisa dibuat bukti ke FIFA. Saya ada berkas kontraknya yang di tandatangani Nirwan Bakrie atas nama Wakil Ketua Umum PSSI," jelasnya.

Riedl mengaku legawa diberhentikan PSSI. Tapi, pelatih 61 tahun itu meminta karena dirinya dikontrak secara profesional oleh PSSI, maka sudah semestinya dirinya meminta hak-hak profeisonalnya seperti yang tertera dalam kontrak. Yaitu pembayaran sisa kontrak hingga Mei 2012.

Menurut Iman Arif, dalam sebulan Riedl selama ini digaji sekitar Rp 175 juta. Selain itu dalam salah satu klausul kontrak juga disebutkan bahwa Riedl tetap berhak atas bonus SEA Games jika Indonesia menjadi juara meski sudah diberhentikan di tengah jalan. "Saya datang ke Indonesia dengan baik - baik. Karena itu saya juga ingin meninggalkan tempat yang sangat saya sukai ini dengan baik-baik juga," papar Riedl ketika ditanya kemungkinan melaporkan kasus yang menimpanya ini ke FIFA. (ali)

JAKARTA - Alfred Riedl  menganggap wajar kontraknya diputus di tengah jalan oleh PSSI. Situasi seperti itu menurut pelatih asal Austria tersebut

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News