Rieke Diah Pitaloka Dukung Pemerintah Merealisasikan Industri Nasional Kantong Darah
jpnn.com, CIBITUNG - Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan dari Daerah Pemilihan (Dapil) VII Jawa Barat (Kabupaten Bekasi) Rieke Diah Pitaloka sangat mendukung Pemerintah Republik Indonesia segera merealisasikan industri nasional terkait kantong darah. Pasalnya, hingga saat ini Indonesia masih saja mengimpor kantong darah.
Rieke Diah Pitaloka mengungkap itu saat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bekasi di Jalan Teuku Umar, Kecamatan Cibitung, Senin (1/8).
"Saat ini kita masih impor kantong darah. Hal ini pada kondisi tertentu misalnya, pada saat terjadi sesuatu pada negara eksportir, seperti bencana, dapat berimbas pada risiko ketersedian darah untuk kebutuhan medis di tanah air," ujar Rieke Diah Pitaloka.
Dia optimistis bahwa Indonesia sangat mungkin melakukan industri kantong darah.
Rieke pun mendukung Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang salah satu prioritas risetnya adalah bidang kesehatan, untuk mengkaji secara mendalam terkait teknologi dan inovasi pembangunan industri nasional kantong darah dan fraksionasi plasma darah.
Rieke juga menyatakan mendukung penuh BUMN farmasi agar memulai industri kantong darah dengan melibatkan PMI.
"Karena persoalan darah adalah persoalan kemanusiaan, sehingga darah tidak boleh diperjualbelikan," kata perempuan berkacamata itu.
Namun, lanjut Rieke, akibat kantong darah masih impor dari luar negeri, maka darah bagi kebutuhan medis di Indonesia tergolong mahal.
Anggota DPR Fraksi PDIP Rieke diah Pitaloka mendukung Pemerintah RI merealisasikan industri nasional kantong darah. Rieke optimistis hal itu terwujud.
- Melenggang ke Senayan, Fathi Ungguli Petahana 3 Periode
- Datang ke DPR, AHY Rapat Perdana Bareng Komisi II DPR RI
- Mahasiswa Terjebak TPPO Berkedok Magang di Jerman, DPR: Pengawasan Kemendikbudristek Lemah
- Said Abdullah
- Presiden Didesak Bubarkan Satgas Penataan Penggunaan Lahan dan Penataan Investasi
- Kecam Kekerasan Aparat pada Pedemo, Front Ini Minta Kapolri Bebaskan para Aktivis