Rindu Ade, Penggagas Writing Heroes Daerah-Daerah Konflik dan Bencana

Bantu Move On, Sakit dan Patah Hati Jadi Awal Keberhasilan

Rindu Ade, Penggagas Writing Heroes Daerah-Daerah Konflik dan Bencana
KREATIF: Rindu Ade (kiri) bersama Mayang. Rindu aktivis sosial yang menyembuhkan trauma (trauma healing) dengan menulis. Foto: ACT for Jawa Pos

Yang menarik, tidak sedikit anggota yang mengalami patah hati hingga depresi. Bahkan, tidak jarang Rindu menerima telepon tengah malam dari anggota komunitasnya. Mereka mengaku ingin bunuh diri karena ditinggal pergi kekasih. Kalau sudah begitu, dia akan meminta perempuan tersebut menenangkan diri dengan menjalankan salat Tahajud. ”Saya bilang, ’Tenang, jangan bunuh diri dulu. Ayo, coba salat dulu.’ Besoknya dia saya ajak ketemuan, terus saya beri healing by writing. Saya suruh dia nulis apa aja untuk menyembuhkan depresinya. Pokoknya, jargon kami patah hati jadi royalti,” katanya, lantas tersenyum.

Di samping aktif menghibur para perempuan yang patah hati, Rindu menyempatkan diri memberikan trauma healing kepada anak-anak penderita kanker di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Begitu juga ketika ada bencana, dia akan berada di barisan paling depan untuk menyembuhkan trauma anak-anak. ”Karena mereka itu belum bisa curhat. Kalau sudah remaja, kan biasanya mereka bisa curhat ke temannya. Anak kecil kan nggak bisa,” ujar dia.

Rindu mengatakan selalu meminta anak-anak korban bencana untuk menggambar. Dari gambar tersebut, si anak bisa mengungkapkan kesedihan. Karena semuanya terlihat jelas dalam gambar itu. Dia menceritakan bahwa salah satu gambar anak korban bencana cukup menyentuhnya. Anak korban bencana tanah longsor Banjarnegara itu menggambar sebuah piala.

”Ketika saya tanya, kok piala. Kata dia, piala itu adalah piala bergilir yang menandakan kematian. Karena dia melihat temannya meninggal, dia berpikir besok pasti ada lagi yang meninggal, termasuk dia. Di situlah saya membantu menyembuhkan trauma mereka,” ujar perempuan yang fasih tiga bahasa asing itu.

Menurut Rindu, menolong orang lain melewati trauma, baik melalui tulisan maupun gambar, membuatnya ikut bahagia. Dia pun tidak lagi meratapi penyakit bawaan yang setiap saat bisa menyerangnya tersebut. ”Dengan melihat mereka bahagia, saya jadi ikut bahagia dan bersyukur dengan apa yang sudah saya punya sekarang. Kalau mau bahagia, kita harus menggunakan standar atau aturan yang ditentukan dan diberikan oleh Tuhan,” imbuhnya. (ken/c11/end)


Rindu Ade bisa dibilang sebagai aktivis luar biasa. Selain dia sangat aktif, selalu saja ada kegiatan sosial yang digagasnya. Yang terkini, Rindu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News