Rindu Ade, Penggagas Writing Heroes Daerah-Daerah Konflik dan Bencana

Bantu Move On, Sakit dan Patah Hati Jadi Awal Keberhasilan

Rindu Ade, Penggagas Writing Heroes Daerah-Daerah Konflik dan Bencana
KREATIF: Rindu Ade (kiri) bersama Mayang. Rindu aktivis sosial yang menyembuhkan trauma (trauma healing) dengan menulis. Foto: ACT for Jawa Pos

Di luar Writing Heroes, Rindu masih memiliki proyek-proyek kemanusiaan lainnya. Di antaranya, dia mendirikan Komunitas Penulis Muda (KPM) yang terus eksis hingga saat ini. Dalam komunitas tersebut, dia mengajari sekaligus memotivasi orang lain untuk menulis. Bahkan, komunitas itu telah menelurkan sekitar 70 buku fiksi dan nonfiksi. Dia juga menggagas komunitas hypnowriting dan Perempuan Pencari Tuhan.

Yang menarik, komunitas Perempuan Pencari Tuhan ternyata beranggota para perempuan yang pernah patah hati. Rindu menceritakan, komunitas tersebut berawal dari blog miliknya, rinduku.wordpress.com. Dalam blog tersebut, dia menuliskan segala hal tentang upaya move on dari patah hati. Sebab, dia sendiri pernah mengalami pahitnya patah hati.

Kisah Rindu cukup memilukan. Datang dari keluarga berada, Rindu, yang sempat menimba ilmu di luar negeri, memutuskan untuk kembali ke tanah air pada 2009. Saat itu dia menjalin hubungan serius dengan seorang pria yang juga memiliki latar belakang keluarga yang tidak jauh berbeda dengan dirinya. Namun, tidak lama setelah kembali ke Indonesia, Rindu terserang penyakit.

”Saya punya penyakit bawaan, semacam kelainan darah. Kok ya pas banget, saya sudah mau nikah, penyakit itu kambuh dan kali ini parah banget. Separo tubuh saya dari perut ke bawah tidak bisa bergerak. Gara-gara itu, calon mertua saya langsung menolak saya. Bagi dia, putranya bisa mendapatkan perempuan yang sehat,” kenangnya.

Dunia Rindu seolah hancur. Sebab, tutur dia, segalanya telah siap. Gedung sudah disewa, undangan pernikahan pun siap disebar. Selain itu, dia harus menjalani perawatan di Singapura gara-gara penyakit tersebut. Bahkan, dokter telah memvonis hidupnya tidak akan lebih dari dua tahun. ”Ya, bisa dibayangkan gimana rasanya. Jadi, dia akhirnya menikah dengan orang lain dan yang dilakukan tinggal mengganti nama mempelai perempuan di undangan karena semuanya sudah disiapkan. Di sisi lain, saya sedang berjuang dengan hidup saya,” paparnya.

Namun, Tuhan tampaknya berencana lain. Prediksi dokter tentang kondisi Rindu benar-benar meleset. Setelah memutuskan untuk menjalani pengobatan alternatif, dia bisa melalui penyembuhan dengan mulus. Meski begitu, tidak berarti Rindu sembuh total. ”Kalau kecapekan, saya pasti mimisan. Mimisannya bukan yang keluar darah kental, tapi darah segar. Dan keluarnya bisa dari hidung dan mulut,” katanya.

Kisah cinta Rindu memang tragis. Tapi, dengan harapan kesembuhan itu, dia tidak kehilangan semangat. Saat menjalani pengobatan pun, dia bisa bekerja. Bahkan dengan karir yang mulus. Dia sempat bekerja di sebuah perusahaan multinasional bergengsi di Jakarta. Begitu masuk, Rindu langsung menjabat manajer. Enam bulan kemudian dia sudah mengisi jabatan prestisius, yakni finance director. Di sela-sela kesibukannya sebagai perempuan karir, Rindu menyempatkan diri menulis blog untuk memberikan motivasi kepada perempuan-perempuan yang patah hati.

Ternyata blognya disukai banyak orang. Bahkan, blog Rindu telah dikunjungi lebih dari dua juta orang. Dari situ, lantas terbentuk komunitas Perempuan Pencari Tuhan. ”Awalnya, anggotanya cuma lima orang, terus nambah-nambah, sekarang ada 25 orang. Mayoritas anak kuliah dan perempuan karir. Tapi, ada juga yang anak-anak SMA,” katanya.

Rindu Ade bisa dibilang sebagai aktivis luar biasa. Selain dia sangat aktif, selalu saja ada kegiatan sosial yang digagasnya. Yang terkini, Rindu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News