Risiko Persiapan Pilkada di Tengah Pandemi

Risiko Persiapan Pilkada di Tengah Pandemi
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet. Foto: Humas MPR RI

Sebaliknya, sebagaimana bisa disimak bersama, jumlah kasus baru pun terus bertambah dengan besaran yang masih mengkhawatirkan. Karena itu, kepatuhan pada protokol kesehatan adalah mutlak. Penegakan disiplin protokol kesehatan yang didukung TNI-Polri masih sangat diperlukan. 

Karena itu, persiapan dan pelaksanaan Pilkada serentak 2020 harus tetap berpijak pada kepatuhan akan protokol kesehatan. Angka kesembuhan memang tinggi, tetapi tidak berarti Paslon dan tim sukses boleh meremehkan ancaman dari Covid-19. Harap diingat bahwa kendati angka kesembuhan tinggi, upaya pemulihan masih sulit dimulai karena jumlah kasus baru pun terus bertambah. Artinya, protokol kesehatan harus tetap dijalankan selama persiapan Pilkada agar semua aktivitas persiapan itu tidak menjadi klaster baru Covid-19.

Dalam konteks ini, tentu saja perhatian khusus layak dialamatkan ke pulau Jawa. Sebab, sekitar 74 persen kasus Covid-19 tercatat di Jawa. Dalam Pilkada 2020, tidak ada pemilihan Gubernur (Pilgub) di Pulau Jawa. Pilgub berlangsung Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

Namun, pulau Jawa akan marak Pilkada karena pemilihan bupati dan walikota berlangsung di banyak kabupaten maupun kota, terutama di Jawa Barat dan Jawa Timur. Berarti, akan banyak warga yang melibatkan diri atau dilibatkan dalam aktivitas persiapan Pilkada,.

Agar pelibatan warga dalam persiapan Pilkada tidak mendatangkan risiko penularan Covid-19, Paslon dan tim sukses dituntut lebih kreatif dalam berkomunikasi dengan komunitas pemilih.***

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

Menuju pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 pada Desember nanti, komunitas pemilih hendaknya mulai menyimak dengan seksama program-program yang ditawarkan atau dijanjikan oleh para pasangan calon.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News