Rita Widyasari Dipecat, Golkar Kaltim Mulai Ribut

Rita Widyasari Dipecat, Golkar Kaltim Mulai Ribut
Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari di dalam mobil tahanan KPK. Foto: Ricardo/JPNN.Com

Kondisi konyol bila para pengurus dan kader Golkar masih meributkan penunjukan Sofyan. Sebab, dengan kondisi ketidaksolidan, partai berlambang beringin itu terancam tak bisa memainkan perannya dalam Pilgub Kaltim 2018. “Kalau kondisinya seperti itu patut disayangkan karena mereka punya modal 13 kursi,” katanya.

Meski kata dia, Sofyan yang duduk sebagai plt ketua DPD Golkar Kaltim dihadapkan di posisi yang agak sulit dan berat.

Satu sisi menyelamatkan partai, lain hal memiliki ambisi pribadi, yakni agar dapat diusung Golkar sebagai bakal calon gubernur (cagub).

Suami Neni Moerniaeni itu, terang dia, harus mampu memberi pemahaman bahwa duduk sebagai plt ketua karena perintah partai.

Bila pun akhirnya nama Sofyan yang direkomendasikan DPP sebagai bakal cagub, itu dengan pertimbangan melihat hasil survei.

“Fungsi dan peran Sofyan itu hanya sebagai jembatan. Menyampaikan ke DPP ini lho figur yang paling tepat, apakah dirinya sendiri, kader internal lainnya, atau di luar Golkar. Tapi rugi menurut saya mencalonkan dari eksternal,” ucap dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unmul itu.

Diketahui, sehari setelah terbitnya Surat Keputusan DPP Partai Golkar tentang pemberhentian dan penunjukan Plt Ketua DPD Partai Golkar Kaltim pada 15 Desember 2017, membuat Sofyan Hasdam bergerak cepat.

Dia tak ingin membuang waktu jelang pendaftaran pasangan cagub dan cawagub ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim pada 8 Januari 2018.

Setelah Rita Widyasari diberhentikan sebagai Ketua DPD Golkar, kini muncul suara agar bupati Kukar nonaktof itu dicabut statusnya sebagai bakal cagub Kaltim.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News