Ritel Modern Pasok Warung Tradisional, UMKM Menjerit
’’Kami lebih senang jika pemerintah ingin memasok barang dari BUMN atau BUMD. Nanti harapannya skemanya masih ada keberpihakan pada distributor kecil,’’ tambah Sharmila.
Selama ini, pemberdayaan warung-warung kecil belum optimal sehingga pedagang kecil mungkin belum siap untuk bekerja sama dengan ritel modern.
’’Terutama dikhawatirkan jika harga berubah-ubah. Bisa saja warung kecil hari ini mengambil dari ritel modern harga sebegini. Tapi, setelah itu berubah lagi harganya. Karena mereka kan yang punya barang. Jadi, harganya bisa mereka kontrol,’’ jelas Sharmila.
Lain halnya jika pemerintah yang memasok barang atau produk.
Menurut dia, harga-harga tersebut tidak akan berubah-ubah.
Jadi, ada kepastian harga untuk barang yang akan dipasok. (agf/c15/noe)
Rencana pengusaha ritel modern memasok produk ke warung tradisional mendapat protes dari pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Redaktur & Reporter : Ragil
- Pembiayaan Mikro dan Ultra Mikro BRI Capai Rp 622,6 Triliun
- Amartha Perkuat Komitmen Membangun Ekosistem Finansial Inklusif di Asia Tenggara
- Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan I 2024: Ekspansi Masih Melambat, tetapi Tetap Prospektif
- Pembekalan Teknologi Digital untuk Nasabah PNM Terus Digeber
- Sinergi TikTok Shop & Tokopedia Diyakini Turut Percepat UMKM Go Digital
- PNM Mekaar Bikin UMKM Aneka Minuman di Kupang Makin Moncer