Ritual Kendi Nusantara oleh Jokowi Dianggap Politik Klenik, Mundurkan Peradaban

Ritual Kendi Nusantara oleh Jokowi Dianggap Politik Klenik, Mundurkan Peradaban
Pengamat politik menyindir langkah Presiden Jokowi yang membuat ritual Kendi Nusantara di Titik Nol IKN. Foto: Dari Helena untuk JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun menyindir langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melakukan ritual Kendi Nusantara di Titik Nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, Senin (14/3).

Dirinya menyebut kegiatan tersebut sebagai politik klenik yang berupaya mengimplementasikan kemauan penguasa berdasarkan imajinasi irasionalitas.

"Membawa tanah dan air dari seluruh privinsi itu pikiran klenik, sesuatu yang mengada-ada lalu diyakini sebagai sesuatu yang mengandung pesan mistik," kata Ubed sapaan Ubedilah Badrun melalui layanan pesan, Senin (14/3).

Aktivis 1998 itu mengatakan praktik politik klenik oleh Jokowi di Titik Nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara bertentangan dengan rasionalitas masyarakat modern.

"Politik klenik itu menunjukan suatu kemunduran peradaban politik," kata Ubed.

Dirinya kemudian mengatakan bahwa politik modern yang menghadirkan pemerintahan kekinian, sebenarnya meniscayakan rasionalitas dalam seluruh implementasi kebijakan. 

"Membawa kendi berisi air dan tanah dari 33 provinsi itu sesuatu yang irasional. Berbahaya jika negara dijalankan dengan politik klenik," tutur Ubed.

Presiden Jokowi diketahui berkemah di Titik Nol IKN Nusantara, Kalimantan Timur, Senin ini hingga Selasa (15/3). 

Pengamat politik menyindir langkah Presiden Jokowi yang membuat ritual Kendi Nusantara di Titik Nol IKN

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News