Riyadh Muda

Oleh: Dahlan Iskan

Riyadh Muda
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Mungkin Riyadh Air akan memainkan desain interiornya. Agar sama-sama 787 tetapi beda rasa. Itu terlihat di pengaturan interiornya A380.

Saya pernah naik A380 dari Frankfurt ke Beijing. Milik South China Airlines. Rasanya begitu beda dengan pesawat sejenis milik Emirates. Emirates bisa mendesain A380 begitu mewahnya.

Keunggulan yang akan dimainkan Riyadh Air adalah bandaranya.

Kemegahan bandara Dubai Anda sudah tahu. Jauh mengalahkan Abu Dhabi, Muscat di Oman, maupun Doha di Qatar.

Maka Riyadh Air tidak akan menggunakan bandara Internasional Riyadh yang sekarang. Yang namanya King Khalid International Airport.

Pangeran Mohammed bin Salman pilih membangunkan bandara baru untuk Riyadh Air. Luasnya 57 km2. Landasan pesawatnya jejer enam sekaligus.

Tiga untuk mendarat bersamaan, tiga untuk takeoff bersamaan.

Bandara baru itu diberi nama sama dengan nama ayahnya: King Salman International Airport.

Pangeran Mohammed bin Salman pilih jalan paling cepat: mendirikan perusahaan penerbangan baru saja. Riyadh Air. Dari pada membesarkan Saudi Airlines.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News