Rizal Ramli Ajak Publik Terus Kritisi Rezim, Sebab Gerombolan Makar 3 Periode Terus Bergerilya

jpnn.com, JAKARTA - Tokoh nasional Rizal Ramli mengingatkan publik untuk bersikap kritis terhadap kebijakan pemerintah yang tidak prorakyat. Sebab, tanpa suara tajam itu bakal sulit terciptanya kesejahteraan dan keadilan.
"Pemerintah tes ombak dulu, kalau ada reaksi mundur. Kalau enggak ada reaksi dari masyarakat kebijakannya dilanjutkan," kata Menko Ekuin era Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu di Jakarta, Rabu (25/1).
RR inisial beken Rizal Ramli lantas menyinggung kudeta konstitusi berupa perpanjangan masa jabatan atau penambahan periode presiden RI yang digulirkan beberapa elite politik.
Dia mengatakan wacana perpanjangan masa jabatan atau penambahan periode presiden RI kerap muncul dan tenggelam.
Namun, kata alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) itu, isu soal dua hal tadi tetap harus diwaspadai dan dikritisi, karena modus operandinya selalu melakukan cek ombak.
Menurut RR, isu perpanjangan masa jabatan atau penambahan periode presiden RI sudah dikritisi Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Megawati, kata dia, dalam sebuah pidato pernah meminta isu tersebut dihentikan, tetapi wacana perpanjangan masa jabatan atau penambahan periode presiden RI tetap jadi momok bagi demokrasi.
"Namun, gerombolan makar terus bergerilya. Pakai big data-lah, pakai polling berbayar, pakai kades-kadeslah. Partitur makar sudah siap, penyanyi polling, bandar sudah siap,’’ kata RR.
Tokoh nasional Rizal Ramli menyebut publik jangan diam menyikapi kebijakan pemerintah yang tidak prorakyat. Sikap kritis diperlukan mengawal rezim terpimpin.
- Megawati Cs Gigit Jari, Pertamina Enduro Tembus Final Proliga 2025
- Live Streaming Final Four Proliga 2025 Seri Solo: Menanti Aksi Megawati
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu