Rizal Ramli: Maunya Meroket, Hasilnya Malah Tekor

Rizal Ramli: Maunya Meroket, Hasilnya Malah Tekor
Rizal Ramli. Foto: dokumentasi JPNN.Com

Sementara itu untuk uang tebusan, dengan realisasi Rp114,5 triliun ternyata masih di luar ekspektasi pemerintah yang sebelumnya berada pada angka Rp165 triliun.

Realisasi repatriasi juga sama, dari janji yang dalam pembahasan di DPR sebesar Rp1.000 triliun, otoritas pajak ternyata hanya bisa merealisasikan sebesar Rp146,7 triliun.

Menurut eks Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) itu, seharusnya fokus pemerintah memompa daya beli masyarakat kelas bawah demi memulihkan perekonomian. Caranya dengan menaikan upah ASN golongan rendah.

Rizal mengatakan, cara tersebut pernah ditempuh Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur demi menaikkan perekenomian nasional yang terpuruk minus tiga persen.Kala itu, dirinya yang berstatus sebagai Menko Ekuin membuat kebijakan menaikkan gaji aparatur sipil negara (ASN) golongan bawah hingga 125 persen.

Menurut Rizal, ASN golongan bawah kemudian membelanjakan kebutuhan pokok dengan kenaikan gaji itu.

"Dengn demikian daya beli masyarakat kembali bergairah. Faktanya pertumbuhan ekonomi jadi positif 4,5 persen, berarti ada kenaikan 7,5 persen sslama kurang dua tahun," kata dia.

Alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) itu meyakini kebijakan kenaikan gaji ASN golongan bawah relevan diterapkan pada masa pandemi Covid-19.

"Kenaikan gaji ASN sebagai strategi menggairahkan kembali daya beli masyarakat pada saat ini masih sangat relevan," tutur dia. (ast/jpnn)

Begawan ekonomi Rizal Ramli mengkritik keras kebijakan pemerintah demi memulihkan perekonomian nasional akibat terdampak pandemi Covid-19. Sebab,  beberapa kebijakan pemerintah jutru membuat perekonomian menjadi tekor.


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News